Intisari-online.com - Pemerintah China menerapkan kebijakan "nyleneh".
Dengan mengatasnamakan pendidikan budaya, mereka memaksa tahanan Muslim untuk minum alkohol dan makan daging babi.
Seperti dilansir The Independent, tempat penahanan para Muslim di China dinamai Kamp Pendidikan Ulang.
Salah satu tahanan di sana adalah Omir Bekali. Dia merupakan satu dari sekitar satu juta orang yang ditangkap dan ditahan di Kamp Pendidikan Ulang.
BACA JUGA: Para 'Wanita Malam' di China Gunakan Belut Agar Dianggap Masih Perawan, Ini Caranya
Bekali ditahan tanpa pengadilan ataupun akses ke pengacara.
Dia juga dipaksa mengingkari keyakinannya sambil memuji-muji Partai Komunis China.
Setiap Bekali menolak untuk mengikuti perintah, dia dipaksa berdiri di dinding selama lima jam.
Seminggu kemudian Bekali dikirim ke sel isolasi dan tidak diberi makan selama 24 jam.
Saking tak kuatnya, pria Kazakhstan ini sempat berpikir untuk bunuh diri pada hari ke-20 dari tujuh bulan masa penahanannya.
"Tekanan psikologis sangat besar, ketika Anda harus mengkritik diri sendiri, mencela pemikiran Anda - kelompok etnis Anda sendiri," kata Bekali, yang menangis ketika menjelaskan kamp tersebut.
“Saya masih memikirkannya setiap malam, sampai matahari terbit. Saya tidak bisa tidur. Pikiran selalu bersama saya sepanjang waktu. ”
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR