Advertorial

Para 'Wanita Malam' di China Gunakan Belut Agar Dianggap Masih Perawan, Ini Caranya

Ade Sulaeman

Penulis

Sebuah jaringan PSK menjebak beberapa pria dengan menawarkan sejumlah gadis yang disebut masih perawan.
Sebuah jaringan PSK menjebak beberapa pria dengan menawarkan sejumlah gadis yang disebut masih perawan.

Intisari-Online.com -Kepolisian China belum lama ini berhasil membongkar sebuah jaringan prostitusi di Xuzhou, provinsi Jiangsu.

Jaringan ini beroperasi menjebak beberapa pria dengan menawarkan sejumlah gadis yang disebut masih perawan dan mencari uang untuk biaya pengobatan ibu mereka yang sakit.

Menurut situs berita China News, jaringan ini mencari pelanggan dengan menggunakan pesan singkat telepon genggam atau lewat aplikasi WeChat, QQ, dan MoMo.

Lewat berbagai saluran itu, jaringan ini mengunggah pesan dari beberapa gadis "perawan" yang mencari sejumlah uang untuk biaya pengobatan ibu mereka yang sakit di desa.

Baca juga:Kominfo Keluarkan Aturan Baru, Kini Pengguna Bisa Daftarkan Banyak Nomor Hanya dengan 1 NIK, Asal...

Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, seorang polisi melakukan penyamaran dan berhasil menjalin kontak dengan seorang PSK bernama Liu lewat aplikasi WeChat.

Saat keduanya bertemu, polisi langsung menahan Liu.

Di hadapan polisi, perempuan kelahiran 1990-an itu mengatakan bahwa dia diperkenalkan dengan jaringan ini oleh seorang teman dari kampung halamannya di Chongqing.

Liu menambahkan, setidaknya terdapat 10 orang asal Chongqing yang terlibat dalam operasi penipuan itu.

Baca juga:Gracia Indri Dibongkar 'Aibnya' oleh Mantan Mertua, Kenali Tanda-tanda Mertua yang Bisa Jadi Beracun untuk Anda

Tak hanya menangkap Liu, polisi juga menanan tersangka pemimpin jaringan ini, Zhang, dan belasan orang lainnya.

Seorang perwira polisi, Hao Pengfei, mengatakan bahwa jaringan penipu dan prostitusi ini beroperasi di berbagai kota di China, termasuk Chongqing, Zhengzhou, Lainyungan, dan Shanghai.

"Jaringan ini sangat terorganisasi dengan baik, dan tiap anggota memiliki tanggung jawab spesifik. Saat mereka berada di lokasi baru, maka pemimpin jaringan akan membeli data personal secara ilegal," kata Pengfei.

"Selanjutnya, dua tersangka lainnya, Rang dan Zhang, mengirimkan pesan lewat nomor sementara. Lalu Chen mengirimkan PSK ke lokasi yang dituju, tempat konsumen setuju untuk bertemu," tambah Pengfei.

Selanjutnya, para PSK yang juga menjadi tersangka, yaitu Sun, Liu, dan Li, lanjut Pengfei, menggunakan darah belut yang sudah diserap dalam spon untuk dipalsukan sebagai darah perawan mereka.

"Harga layanan untuk para gadis itu bervariasi antara 2.000 yuan dan 10.000 yuan. Sejauh ini, kelompok tersebut sudah mengantongi ratusan ribu yuan," kata Pengfei.

Kantor berita Xinhua mengabarkan, delapan tersangka kini ditahan, sementara 12 orang lainnya mendapatkan hukuman administratif.

Baca juga:Siap Hidup Mewah, Pemilik 5 Zodiak Ini Diprediksi akan Mendulang Banyak Uang di Bulan Mei!

Salah Kaprah Mitos Keperawanan

Salah kaprah mitos keperawananbanyak beredar di masyarakat.

Setidaknya ada dua hal mitos yang sangat dipercaya oleh sebagian masyarakat padahal sebetulnya salah kaprah. Hal itu sebagai berikut.

1. Perempuan yang cara berjalannya “mengangkang” artinya sudah tidak perawan lagi.

2. Dalam buku In Memoriam karya Rosihan Anwar, tertulis cara Presiden Pertama RI, Soekarno, menentukan mana gadis yang masih perawan dan mana yang tidak.

“Jika kamu tarikeen denkbeeldige recthe li jin(suatu garis imaginer yang lurus) di atas dada si gadis, dari pertengahan lengan yang satu ke lengan yang lain, lalu kamu tentukan pada penglihatan dari luar saja di mana letak puting payudaranya. Jika puting di bawah garis, dia tidak lagi perawan, tapi jika tetap pada garis, dia masih perawan.”

Menanggapi mitos tersebut, Hoshael Waluyo Erlan, M. Psi., psikolog klinis di Jakartamengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang solid untuk mendukung hal itu.

Menurutnya, pemikiran-pemikiran itu justru merendahkan perempuan dan menciptakan stereotip yang negatif.

“Banyaknya mitos mengenai keperawanan seperti itu, mungkin berhubungan dengan bagaimana masyarakat kita memandang seksualitas. Karena keperawanan itu tabu, jadi mereka menciptakan mitos-mitos yang bisa digunakan untuk membuat judgement,” ujar Hoshael.

Baca juga:Gara-gara Riasan Jelek Perempuan Ini Kecewa di Hari Pernikahanannya, tapi Lihat yang Terjadi Setelah Dirias Kembali

Artikel Terkait