Advertorial

Jangan Gunakan 'Snooze' pada Alarm untuk Bangun Sahur, Ini Dampak Buruknya

Tatik Ariyani
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Mungkin banyak orang yang mengandalkan alarm untuk membangunkannya ketika sahur.

Sedikit banyak, alarm dapat membantu kehidupan manusia, apalagi seseorang yang hidup seorang diri.

Beberapa dari kita juga tidak langsung bangun ketika alarm berbunyi, namun menekan tombol snooze (tunda) sehingga alarm akan berbunyi lagi 10 menit setelahnya.

Halitu kita lakukan karena kita menginginkan waktu ekstra 10, 20, 30 menit kemudian untuk kembali tidur.

Baca Juga:Sulit Serang Tokoh Penting, Teroris Cenderung Incar Sasaran yang Sedang Lengah

Baca Juga:Atasi Terorisme, Jokowi Aktifkan Kembali Koopsusgab TNI, Pasukan Elite dari yang Elite

Hal itu kita lakukan karena kita merasa jumlah tidur kita tidak pernah cukup sehingga kita meminta perpanjangan waktu.

Tahukah Anda, bahwa menunda alarm itu berdampak buruk bagi tubuh kita?

Tubuh kita memiliki beberapa mekanisme untuk mempersiapkan diri untuk bangun dari tidur dan bergerak.

Salah satunya adalah menaikkan suhu inti, yang membuat kita sadar betul yangdimulai sekitar dua jam sebelum tubuh merasa siap untuk bangun.

Baca Juga:Hanya Karena Berangkat 25 Detik Lebih Awal, Perusahaan Kereta Api Jepang Minta Maaf dan Lakukan Penyelidikan

Jika kita merasa tidak cukup tidur, jam alarm akan kita matikan sementara suhu kita masih dalam rentang tidur nyenyak.

Udara dalam kamar terasa dingin, sementara tempat tidur terasa lebih nyaman dari sebelumnya.

Tubuh membutuhkan waktu untuk siap bangun.

Ketika seseorang membiarkan dirinya kembali tidur dengen menekan tombol snooze, tubuh akan berpikir, "Alarm palsu! Saya kira tidak perlu melakukan apa-apa, karena kita tidak akan bangun," lalu tetap berdiam diri.

Baca Juga:Tidak Ada Lagi Bibir Kering Saat Berpuasa

Ketika alarm berbunyi untuk yang kedua kalinya, tubuh dan otak kita akan terkejut, sehingga menghasilkan perasaanpening, pusing yang disebut inersia tidur.

Semakin banyak kita menekan tombol snooze, tubuh dan otak semakin bingung.

Jadi, tubuh mungkin akan merasa lebih tidak nyaman daripada yang seharusnya, meskipun kita menghabiskan waktu ekstra di tempat tidur.

Terlebih lagi, jenis inersia tidur ini terjadi hingga dua hingga empat jam setelahnya.

Baca Juga:Menu Buka Puasa: Sayur Bening Bayam dan Mentimun yang Segar dan Sehat

Menunda alarm snoozebenar-benar akan berakibat buruk bagi kita nanti.

Satu hari kita bangun jam 7.00, hari berikutnya, kita bangun jam 7.30 dan begitu seterusnya.

Jika kita tidak bangun pada waktu yang sama setiap hari, tubuh juga tidak tahu kapan harus mulai mengantuk.

Hal ini akan mendorong kita untuk memiliki lebih banyak waktu tidur di hari berikutnya, lebih banyak dari yang tubuh kita butuhkan.

Untuk itu, sebaiknya kita menyetel alarm pada waktu yang kita kehendaki dan langsung bangun ketika alarm berbunyi tanpa harus menekan tombol snooze (tunda).

Dengan begitu, setiap hari kita akan bangun di waktu yang sama.

Pada akhirnya, secara konsisten hal ini dapat membantu tubuh mengatur diri untuk mulai merasa mengantuk secara alami di waktu yang tepat.

Dengan begitu, kita akan merasa harus tidur ketika tubuh kita membutuhkan dan bahkan akan bangun tanpa perlu menggunakan alarm.

Baca Juga:Menu Buka Puasa: Es Jelita yang Segar dan Berwarna-warni

Artikel Terkait