Intisari-Online.com - Terletak di lepas pantai San Fransisco, California, Pulau Alcatraz paling terkenal dengan penjara federal yang sekarang ditinggalkan, yang menampung beberapa penjahat paling terkenal di dunia, seperti Al Capone dan George 'Machine Gun' Kelly.
Meskipun berbentuk pulau, namun tidak ada yang indah dari lokasi tersebut.
Bahkan, legenda mengatakan bahwa Pulau Alcatraz adalah tempat paling angker di Amerika.
Pulau tersebut dikuasai oleh fasilitas federal dan terputus dari dunia luar, sehingga sangat jelas mengapa Pulau Alcatraz sangat ditakuti oleh para penjahat yang paling terkenal sekali pun.
Baca Juga:Kisah Gadis yang Dibesarkan di Alam Liar dan Bersahabat Dengan Satwa Liar Afrika
Baca Juga:Tak Hanya Lapas di Nusakambangan, Inilah 8 Penjara Paling Aman di Dunia! Napi Dijamin Susah Kabur!
Di sisi lain, ternyata ada Mary dan Jean Comeford yang menghabiskan 13 tahun mereka untuk tinggal di pulau bersama orangtua dan kakak perempuan mereka, Carol.
Keluarga Comerford membuat keputusan yang berani untuk pindah dari The Bronx di New York City ke Alcatraz setelah ayah mereka menjadi petugas pemasyarakatan di penjara berkeamanan tinggi Pulau Alcatraz.
Keluarga menjual semua yang mereka miliki dan pindah ke pulau tersebut.
Pada saat itu, Mary baru berusia tiga minggu dan Jean belum dilahirkan.
Hal itu berarti kedua gadis tersebut menghabiskan masa kecil mereka di Pulau Alcatraz.
Keluarga tersebut memilih untuk tinggal di Pulau Alcatraz daripada mereka haruspulang-pergi ke tempat tinggal lama mereka seperti mayoritas keluarga lainnya.
Baca Juga:Cerita Mbah Asih, Juru Kunci Merapi yang Sudah Merasakan Tanda-tanda Sebelum Merapi Erupsi
Tetapi mereka tidak sendirian, mereka tinggal bersama sekitar 60 keluarga lain.
Bersama anak-anak yang lain, Jean dan Mary menghabiskan waktu bersama, merayakan pesta Natal, Halloween dan lainnya.
Anak-anak juga diperbolehkan untuk bebas berkeliaran di sekitar pulau, terlepas dari kenyataan bahwa pulau itu juga dihuni oleh kriminal paling berbahaya di dunia.
Baca Juga:Ahmad Dhani Kembali Dipolisikan? Inilah Efek Negatif dari Media Sosial
Bahkan, kadang para narapidana akan datang ke rumah mereka untuk mengumpulkan sampah mereka tanpa penjagaan.
Untuk menghadiri sekolah, anak-anak akan naik kapal feri untuk kembali ke daratan.
Setelah sampai di daratan, mereka baru menyadari bahwa kehidupan mereka sangat berbeda dengan teman sekelas yang lain.
Baca Juga:Terkenal sebagai Pasar Setan, Begini Kebenaran Pasar Bubrah Gunung Merapi di Mata Sains
Satu peristiwa khusus yang menyoroti betapa berbedanya hidup mereka terjadi pada Mei 1946.
Saat bermain di luar bersama teman mereka, mereka mendengar suara bel yang nyaring.
Biasanya bel akan berbunyi setiap jam 12 siang, namun kali ini bel berbunyi pada jam 2 siang.
Anak-anak segera diantar masuk oleh salah satu ibu yang tahu sesuatu yang buruh sedang terjadi di dalam penjara.
Sebuah peristiwa yang dikenal sebagai 'The Battle of Alcatraz' terjadi, sebuah usaha beberapa narapidana untuk melarikan diri tidak berhasil.
Upaya narapidana untuk melarikan diri menyebabkan pertempuran berdarah yang mengakibatkan kematian dua petugas.
Secara total, 11 penjaga luka-luka, termasuk ayah Mary dan Jean yang berbaring di lantai penjara, berpura-pura mati sepanjang malam setelah ditembak dalam upaya melarikan diri para narapidana.
Hingga saat ini, Mary dan Jane masih sulit untuk percaya bahwa mereka pernah berada dalam kehidupan yang kacau, meskipun telah meninggalkan pulau itu lebih dari 50 tahun yang lalu.
Sekarang mereka kembali ke pulau itu setiap tahun, tetapi tidak berencana untuk tinggal di sana lagi.