Intisari-Online.com - Sule cerai dengan Lina ternyata salah satunya disebabkan karena tidak adanya keterlibatan istri dalam pengambilan keputusan keluarga seperti yang diberitakan oleh Tribunnews.com.
Membuat keputusan pasti dilakukan setiap hari. Beberapa keputusan memang dapat dibuat tanpa berpikir panjang.
Namun, keputusan lainnya memerlukan saran, perdebatan dan serangkaian pemikiran matang.
Dalam biduk rumah tangga, pengambilan keputusan menjadi lebih krusial.
Sebab, bisa saja keputusan yang diambil membahayakan kelanggengan pernikahan.
Sangat penting memberikan kesempatan pada pasangan untuk turut membuat keputusan untuk menunjukan bahwa Anda menghargainya.
Berikut 3 hal penting yang perlu diketahui tentang pengambilan keputusan dalam pernikahan yang dilansir dari Liveabout.com.
1. Prioritaskan Keputusan Penting
Tidak semua hal perlu Anda diskusikan dengan pasangan meski telah menikah apabila hal tersebut hanya menyangkut diri sendiri.
Contohnya, Anda dapat menentukan pakaian yang ingin dikenakan pada hari ini.
Prioritaskan masalah yang menentukan masa depan bersama pasangan untuk didiskusikan sebelum mengambil keputusan.
Bagaimana pola asuh terhadap anak?
Kapan waktu tepat mengasuransikan kesehatan keluarga?
Jenis kendaraan apa yang tepat untuk keluarga?
Ketiga pertanyaan tersebut hanya ilustrasi masalah yang perlu melibatkan pasangan dalam keputusannya.
Usahakan Anda dan pasangan berujung pada kesepakatan.
2. Berbagi Tanggung Jawab
Baca Juga :Lady Lovibond: Kapal Hantu yang Dipercaya Muncul Tiap 50 Tahun Sekali
Ketika melibatkan pasangan dalam pengambilan keputusan, ini akan membuatnya merasa turut bertanggung jawab dengan keputusan yang disepakati.
Sebab, pasangan akan mengingat apa bahwa terdapat andilnya yang memengaruhi keputusan.
Pernikahan egaliter yang memposisikan suami istri dengan setara merupakan bentuk pernikahan yang ideal.
Universitas Negeri Mississippi memberikan pernyataan terkait pengambilan keputusan dalam pernikahan berikut:
"Ciri khas lain dari perkawinan yang sukses adalah bahwa kedua pasangan dengan tulus prihatin tentang keinginan dan prferensi pribadi dari yang lain. Mereka berdua bersedia untuk pergi lebih dari separuh jalan dalam mencapai kompromi yang memuaskan. Keputusan atau kompromi yang dibuat dengan sukarela daripada dengan enggan,"
3. Cari Tahu Permasalahan
Beberapa pasangan mungkin sulit untuk menemui kesepakatan dalam membuat keputusan bersama pasangan.
Hal ini mungkin yang menyebabkan Anda malas untuk melibatkan pasangan mengambil keputusan.
Segera cari tahu penyebabnya sebelum masalah berubah jadi tantangan jangka panjang.
Mungkin saja ada masalah emosional dalam diri Anda dan pasangan yang memengaruhi cara berpikir logis.
Pengambilan keputusan dalam pernikahan cukup sulit dilakukan.
Namun, ketika berhasil menanganinya, kehidupan pernikahan bisa jadi semakin harmonis. (Intisari-Online.com/Tiur Renata)
Baca Juga :Krismon 1998, Saat Harimau Terpaksa Puasa dan Gajah Makan Batang Pisang