Intisari-Online.com—Persahabatan bisa selesai karena berbagai persoalan dalam hubungan. Namun ada lima situasi yang benar-benar membuat hubungan persahabatan berujung pada perpisahan.
1. Tidak ada waktu bertemu
Mungkin kita mengetahui kondisi sahabat kita dengan memantaunya melalui media sosial, namun seberapa seringkah kita bertemu dengan mereka? Jika pertemuan dengan sahabat semakin jarang, hal tersebut bisa membuat kita dan sahabat semakin terpisah.
Berikanlah waktu untuk sahabat! Ambil waktu berhenti sejenak dari memperhatikannya hanya sekadar dari sosial media. Usahakan untuk bertemu dan berbicara langsung dengan sahabatmu.
2. Kurangnya hubungan ‘saling’ dan kesetiaan
Persahabatan memang tidak selalu harus memberi dan menerima. Namun sangatlah baik untuk selalu ada hubungan ‘take and give” dalam persahabatan. Termasuk di dalamnya soal kesetiaan. Sahabat yang mudah beralih dari satu sahabat ke teman lainnya memiliki kesetiaan yang rendah dan tentu saja hal itu tidak baik dalam sebuah hubungan.
3. Berpikir negatif
Berpikir negatif terhadap sahabat benar-benar racun bagi sebuah hubungan. Jika kita terjebak di dalamnya, lekaslah bertanya mengapa kita berpikir negatif pada sahabat sendiri. Karena pikiran negatif bisa mempengaruhi kita pada tindakan yang negatif pula.
Ingatlah apa yang kita pikirkan belum tentu benar. Sebelum berpikir negatif pada orang lain, kita harus mengklarifikasi kecurigaan kita terlebih dahulu.
4. Tidak bisa beradaptasi dengan perubahan
Ingatlah bahwa persahabatan yang dijalani dari waktu ke waktu pasti akan berubah seiring usia bertambah dan hidup yang berubah. Perubahan pasti mempengaruhi hubungan persahabatan. Kadang ada teman yang begitu terjadi perubahan pada teman lainnya, akhirnya memilih untuk mencari teman yang lain yang bisa lebih cocok dengannya.
Misalnya saat sahabat kita menikah yang cenderung mencari sahabat yang juga sudah menikah ketimbang temannya yang masih melajang. Tentu hal ini tidak benar, sebab persahabatan haruslah mampu untuk saling beradaptasi dengan situasi dan kondisi apapun yang berubah.
Penulis | : | Tika Anggreni Purba |
Editor | : | Tika Anggreni Purba |
KOMENTAR