Bibit kunyit justru dipesan hanya untuk suvenir pernikahan. "Konsumen kami kebanyakan di Bandung dan sempat ada permintaan dari Yogya serta Solo," katanya pada KONTAN.
Popon's Nursery mematok harga bibit kunyit Rp 4.000 untuk tanaman setinggi 25 cm dan Rp 6.000 untuk bibit yang lebih besar. Sayangnya, dia enggan menjelaskan jumlah penjualan saban bulannya.
Asal tahu saja, Popon's Nursery mulai membibitkan kunyit sejak tahun 2014. Namun, memang ide awalnya didorong dari bisnis suvenir tanaman herbal yang sedang moncer saat itu.
Tanaman kunyit tergolong tahan banting di tanah kering
Kunyit atau juga yang sering disebut kunir merupakan tanaman herbal dengan segudang manfaat. Sebagai tanaman tropis yang berasal dari Indonesia, jelas tanaman ini cukup mudah dikembangbiakkan di sini.
Muhammad Solihin, pemilik Kudu Herbal asal Semarang, Jawa Tengah mengatakan, untuk menghasilkan bibit baru cukup menggunakan rimpang yang terdapat mata tunas.
Tapi sebelumnya, rimpang tersebut harus diangin-anginkan terlebih dahulu.
Kemudian dipotong menjadi beberapa bagian, setelah itu baru dimasukkan kedalam media tanam yang berisi pupuk organik yang terbuat dari kotoran hewan dan pasir dengan perbandingan 2:1.
"Pasir ini untuk menjaga agar tanah tidak terlalu basah karena kebanyakan air," jelasnya pada KONTAN.
Agar cepat menghasilkan tunas baru, rimpang bermata tersebut sebaiknya diberikan juga pupuk perangsang akar. Penyiraman cukup dilakukan dua kali sehari.
Dalam beberapa hari kemudian, tunas kecil akan mulai bermunculan. Bila ukurannya sudah sebesar jempol orang dewasa, tunas baru pun dapat disemai dalam polybag.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR