Satu kepiting, dijuluki 'telinga besar' unt lempengan seperti telinga yang melindungi matanya, menghiasi cangkangnya seperti puing lantai samudera sebagai kamuflase.
Kelomang dengan mata hijau juga merupakan penemuan baru.
Tim belum memilah, menganalisa, dan mengatalogkan seluruh koleksi, tetapi mengharapkan sepenuhnya lebih banyak spesies baru lagi yang muncul.
Baca juga:
(Video) Kocak, Empat Pria Ini Ditemukan Sedang Asyik Main Poker di Dasar Laut
namun ekspedisi ini sempat mengalami beberapa halangan.
Pemetaan tidak akurat, yang berarti tim beranggotakan 31 orang harus melakukan perbaikan pada peralatan yang rusak karena medan yang tidak diharapkan.
"Sebagian besar kedalaman yang diberikan pada peta itu salah, sebagian besar detailnya tidak akurat," kata Ng .
Mereka juga menemukan banyak sampah di air, salah satu kepiting baru bahakn ditemukan di pakaian dalam.
Baca juga:
Kisah Tragis Para Pekerja Wanita yang Terpapar Radium, Satu Abad Jenazah Mereka Masih Bercahaya!
"Plastik di lautan adalah masalah besar," kata Ng kepada Straits Times.
Tim dari kedua negara akan mempelajari sampel yang dikumpulkan, sebuah proses yang diperkirakan akan memakan waktu hingga dua tahun.
Para peneliti berencana untuk mempresentasikan temuan mereka dan mempublikasikannya pada tahun 2020 di jurnal museum, The Raffles Bulletin of Zoology. (Adrie P. Saputra)
Source | : | sciencealert.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR