Advertorial

(Foto) Beberapa Bocoran Temuan Hewan Langka dari Perairan Jawa yang Akan Dipublikasikan pada 2020!

Adrie Saputra
Adrie Saputra
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Sebuah penemuan baru seperti kecoa laut raksasa dan hewan langka lainnya nampaknnya membuat peneliti terkejut. Mereka menemukan di perairan Laut Jawa.
Sebuah penemuan baru seperti kecoa laut raksasa dan hewan langka lainnya nampaknnya membuat peneliti terkejut. Mereka menemukan di perairan Laut Jawa.

Intisari-Online.com - Ekspedisi ilmiah pertama di kedalaman Samudera Hindia barat daya Pulau Jawa telah kembali dengan beberapa penemuan 'harta karun' luar biasa.

Mereka saat ini terus mencari spesies baru yang akan memakan waktu 2 tahun untuk penelitian sampel.

Setidaknya ada 11 spesies laut dalam yang tidak biasa yang sebelumnya tidak pernah dikenal oleh dunia sains.

Pencarian dan penelitian inidilakukan oleh National University of Singapore (NUS) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Baca juga:

Dulu Sempat Dianggap Punah, 6 Spesies Ini Bangkit Lagi dari 'Kematian' Panjang

Ekspedisi telah mengumpulkan lebih dari 12.000 spesimen dari 63 situs selama dua minggu di lepas pantai bagian selatan Jawa Barat.

"Ini adalah bagian dari Samudera Hindia yang belum pernah terungkap untuk binatang laut dalam," kata Peter Ng, kepala Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian di NUS, mengatakan kepada AFP .

"Kami sangat terkejut dengan temuan itu."

Mereka yang dikumpulkan oleh tim mewakili sekitar 800 spesies yang mencakup spons, ubur-ubur, moluska, bintang laut, bulu babi, cacing, kepiting dan ikan.

Baca juga:

Ada Jeritan dari Bawah Tanah, Setelah Digali Hewan Hitam nan Unik Ini Ditemukan Didalamnya

Spesies baru lain juga ditemukan seperti kecoa laut raksasa, laba-laba, kelomang, udang, lobster dan bintang laut kecil yang hidup di kayu.

Satu kepiting, dijuluki 'telinga besar' unt lempengan seperti telinga yang melindungi matanya, menghiasi cangkangnya seperti puing lantai samudera sebagai kamuflase.

Kelomang dengan mata hijau juga merupakan penemuan baru.

Tim belum memilah, menganalisa, dan mengatalogkan seluruh koleksi, tetapi mengharapkan sepenuhnya lebih banyak spesies baru lagi yang muncul.

Baca juga:

(Video) Kocak, Empat Pria Ini Ditemukan Sedang Asyik Main Poker di Dasar Laut

namun ekspedisi ini sempat mengalami beberapa halangan.

Pemetaan tidak akurat, yang berarti tim beranggotakan 31 orang harus melakukan perbaikan pada peralatan yang rusak karena medan yang tidak diharapkan.

"Sebagian besar kedalaman yang diberikan pada peta itu salah, sebagian besar detailnya tidak akurat," kata Ng .

Mereka juga menemukan banyak sampah di air, salah satu kepiting baru bahakn ditemukan di pakaian dalam.

Baca juga:

Kisah Tragis Para Pekerja Wanita yang Terpapar Radium, Satu Abad Jenazah Mereka Masih Bercahaya!

"Plastik di lautan adalah masalah besar," kata Ng kepada Straits Times.

Tim dari kedua negara akan mempelajari sampel yang dikumpulkan, sebuah proses yang diperkirakan akan memakan waktu hingga dua tahun.

Para peneliti berencana untuk mempresentasikan temuan mereka dan mempublikasikannya pada tahun 2020 di jurnal museum, The Raffles Bulletin of Zoology. (Adrie P. Saputra)

Artikel Terkait