Namun bombardemen oleh Sekutu atas Berlin terus dilakukan dengan tujuan menghancurkan pasukan Jerman dan pabrik-pabrik persenjataan serta jalur rel kereta api.
Baca juga: Pasukan Nazi Jerman yang Garang dan Sangar Itu Ternyata Sangat Gemar Minum Fanta
Memasuki tahun 1945, yang ditandai oleh pasukan Nazi yang sudah terdesak di berbagai front pertempuran, misi bombardemen atas Berlin terus dilakukan.
Tapi tujuan pengeboman besar-besaran itu bukan lagi demi menghancurkan pasukan Nazi tapi untuk membuat pasukan Nazi agar segera menyerah.
Misi bombardemen habis-habisan oleh pasukan Sekutu atas Berlin itu bahkan merupakan misi balas dendam terkait banyaknya pasukan Sekutu yang gugur di medan perang Eropa.
Pada 3 Februari 1945 sekitar 1000 unit pesawat pengebom B-17 Sekutu didukung 575 unit pesawat tempur P-51 Mustang menggempur habis-habisan Berlin yang akhirnya berujung menyerahnya Nazi pada bulan April 1945.
Selama PD II, Berlin telah dihujani sebanyak 23.000 ton bom oleh AS dan 45.517 bom oleh Inggris.
Jumlah bom itu belum termasuk yang dijatuhkan oleh pesawat-pesawat Rusia termasuk bom yang dilontarkan oleh meriam artileri.
Berat bom yang dijatuhkan baik oleh Sekutu dan Rusia bervariasi mulai dari bom seberat 250 kg, 500 kg, dan 1000 kg.
Yang pasti tidak semua bom yang jatuh di Berlin pada PD II meledak. Banyak yang tidak meledak dan terimbun reruntuhan hingga saat terkini.
Oleh karena itu penemuan bom bekas PDII di Berlin di masa sekarang sebenarnya hal biasa termasuk bom seberat 500 kg yang ditemukan dekat Kedubes RI di Berlin (Rabu/189/4/2018).
Tapi karena proses pengangkatan bom itu beresiko bisa meledak, kawasan sekitar harus steril dan penduduk harus diungsikan dalam radius tertentu.
Source | : | berbagai sumber,wikipedia |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR