Baca juga: Ketika Suaminya Dibunuh oleh Nazi, Wanita Ini Membeli Tank dan Maju ke Garis Depan Medan Perang
Ketika akhirnya pengerjaan tank ini berjalan dan sudah ada sejumlah tank yang berhasil dibuat, para insinyur ternyata tak mampu menjawab satu pertanyaan paling penting.
Mesin apa yang mampu menggerakkan monster itu secara efektif? Seperti di proposal dicantumkan, mesin yang diingikan haruslah mampu membuka kecepatan hingga 20 km per jam.
Namun kenyataannya, tak satu pun mesin yang mampu mencapai kecepatan di atas 13 km per jam dengan bobot kendaraan hampir 200 ton itu.
Masalah Lainnya juga membuat pusing, dengan berat seperti itu, tidak satu pun jembatan yang mampu menahan bobotnya.
Namun dengan kondisi seperti itu, Maus masih mampu berenang di kedalaman dan berjalan di atas sungai. Alias menyelam di atas sungai.
Sementara Maus yang lain akan memasok tenaga lewat kabel hingga akhirnya tank mencapai sisi seberang.
Selama penyelaman, para kru mendapatkan udara segar dari belalai udara (snorkel) berukuran besar.
Dengan demikian, Maus memang lebih pantas disebut raksasa yang lamban dan sangat tergantung dari logistik.
Namun jika dimaksimalkan akan menjadi senjata mematikan pada pola pertahanan titik.
Setelah varian pertama selesai dibuat pada musim panas 1943, setelah itu setiap bulan rencananya akan diproduksi lima tank. Persenjataan dan turret. Sementara di Alkett dikerjakan perakitan terakhir.
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR