Intisari-Online.com - Dalam salah satu fase Perang Dunia yang berlangsung di front Afrika Utara, pasukan Nazi dan Sekutu pernah terlibat pertempuran sengit untuk memperebutkan kota El Alamein, Mesir.
Pertempuran lebih dikenal sebagai Battle of El Alamein.
Sebagai benteng pertahanan terakhir bagi Inggris, El Alamein merupakan kawasan strategis untuk menuju ke Laut Mediterania dan hanya berjarar 242 kilometer dari Kairo.
Dari pantai yang telah dibangun pelabuhan, pengiriman logistik Inggris dari Terusan Suez atau Alexandria bisa berlangsung lebih lancar.
Selain jalur jalan beraspal yang terdapat di pinggiran pantai dan menghubungkan kota-kota penting di Mesir, di El Alamaein juga terdapat jalur rel kereta api yang terhubung hingga ke kawasan Libia.
(Baca juga: Bernard Law Montgomery, Penyelamat Pasukan Inggris di Dunkrik Sekaligus Mesin Penggulung Pasukan Nazi)
Jika El Alamein sampai jatuh ke tangan Jerman, logistic tempur Inggris, khususnya minyak dan bahan makanan untuk pasukan Inggris yang bertugas di Mesir terancam hilang.
Tak hanya itu, pasukan Jermanjuga akan menguasai seluruh Timur Tengah termasuk Terusan Suez yang menjadi jalur utama pengiriman logistic pasukan Inggris yang dikirim lewat Laut Mediterania.
Jika Terusan Suez juga jatuh ke tangan Nazi, jalur logistic Inggris terpaksa harus melintasi jalan darat Afrika Utara yang sangat panjang dan penuh risiko.
Ketika pasukan Nazi di bawah pimpinan Marsekal Erwin Rommel bersiap merebut El Alamein, pada saat itu kemajuan tempur pasukan Nazi Jerman di kawasan Eropa memang sedang berada di atas angin.
Lewat Operasi Barbarossa yang dilancarkan oleh pasukan Jerman di Rusia, dalam waktu singkat pasukan Rusia dipukul mundur hingga Stalingrad yang merupakan kota paling penting bagi Stalin terancam jatuh.
(Baca juga: Tidak Hanya Dihajar di Dunkirk, Pasukan Inggris Juga Pernah Babak Beluk oleh Pasukan Jerman Nazi di Libia)
Kapal-kapal selam Jerman, U-boat, juga berjaya di Lautan Atlantik dan berhasil menenggelamkan kapal-kapal transportasi Inggris sehingga control terhadap kawasan Lautan Atlantik berada di bawah Angkatan Laut Jerman.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR