Intisari-Online.com – Tidak seluruh penelitian peninggalan yang diketemukan sanggup menggambarkan keadaan dan kejadian 2.000.000 tahun yang silam.
Meskipun demikian, tulisan beriikut bukanlah khayalan semata.
Tetapi berlandaskan penelitian, rekontruksi dan sangkaan ilmu pengetahuan sampai sejauh ini.
Berdasarkan catatan Prof. Dr. Teuku Jacob M.S., M.D. pimpinan Proyek Penelitian Paleoanthropologi Nasional, Julius Pour, telah menuliskannya kembali.
Dugaan semula memang, kanilbalisme terjadi di kalangan manusia Pleistosin. Yakni mereka yang hidup sekitar 5 juta sampai 10 ribu tahun yang lewat.
Baca juga: Ikan Golper, Si Rakus yang Sanggup Makan Ikan Lain Dengan Ukuran yang Lebih Besar Dalam Sekali Lahap
Baca juga: Bukan dengan Semen, Nenek Moyang Kita Gunakan Putih Telur untuk Rekatkan Bahan Bangunan
Karena manusia purba di Indonesia hidup sekitar 2.000.000 tahun, tentu saja “nenek moyang" kita ikut juga disangka gemar memakan sesamanya.
Alasan menduga terjadinya kanibalisme tersebut di antaranya, anggapan bahwa manusia semakin primitip semakin kejam dan ganas.
Penemuan kebanyakan hanya tengkorak bagian atas, dasar tengkorak tak pernah ada atau bahkan rusak sama sekali.
Tulang belulang diketemukan dalam keadaan hangus dan berbagai macam alasan lainnya.
Untunglah, pada masa ini pandangan di atas sudah terbantah. Tidak pernah ada bukti jelas yang menunjukkan terjadinya kanibalisme.
Di samping, seandainya manusia purba saling memakan sesamanya, maka dalam waktu singkat mereka pasti telah punah.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR