Pasca operasi, Kane meyakini identitas wanitanya tidak akan pernah disukai atau diterima sebagai wanita sejati.
BACA JUGA: Gaji Rp21 Juta per Hari, Inilah 7 Fakta Terkait Tukang Las Bawah Air yang Jarang Diketahui Orang
Dia juga menyalahkan pengaruh hormon wanita yang memicunya untuk melakukan operasi.
“Saya tidak berpikir ada orang yang dilahirkan transeksual. Area otak manusia mereka diubah oleh hormon wanita, ”kata Kane.
Pemahaman Kane mungkin tidak berlaku pada semua transgender yang ingin berubah kembali.
Djordjevic lebih meyakini hal tersebut terjadi karena kurangnya konseling pada pasien sebelum melakukan operasi.
Pasien bercerita kepadanya bahwa ketika mereka bertanya tentang prosedur bedah di klinik lain, mereka hanya mendapatkan informasi yang minim.
Berbeda dengan praktik yang dilakukan Djordjevic, pasien menjalani evaluasi psikiatri minimal satu sampai dua tahun, disertai dengan evaluasi dan terapi hormonal.
Sebelum operasi, ia meminta pasien menunjukkan dua surat rekomendasi profesional. Setelah prosedur, ia berusaha tetap berhubungan dengan pasiennya.
Sementara itu, studi tahun 2011 menunjukkan setelah operasi pergantian kelamin, lebih dari 300 transeksual Swedia menghadapi risiko yang lebih tinggi dibanding masyarakat biasa.
Ini termasuk pemikiran bunuh diri dan masalah kejiwaan.
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
KOMENTAR