Advertorial
Intisari-Online.com - Di Indonesia, operasi pergantian kelamin sering kali disebut dengan istilah yang kurang tepat yaitu operasi 'transgender'.
Padahal transgender adalah istilah yang dipakai untuk menyebut orang yang cara berperilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan organ intimnya.
Kata yang tepat untuk ini seharusnya adalah operasi kelamin.
Namun tahukah Anda, sebenarnya operasi pergantian kelamin ini memiliki efek yang cukup mengerikan yang tidak banyak diketahui orang banyak.
(Baca Juga:Inilah Besaran Biaya Operasi Transgender, Pria Atau Wanita yang Lebih Mahal?)
Peneliti mengatakan bahwa banyak orang yang sangat tertekan (depresi) dan bahkan melakukan bunuh diri setelah operasi.
Peninjauan dilakukan lebih dari 100 penelitian medis internasional dari operasi kelaminoleh fasilitas intelijen penelitian Agressive Research Intelligence Facility (ARIF)University of Birmingham.
Hasilnya operasi tidak menemukan bukti ilmiah yang kuat bahwa operasi pergantiankelamin secara klinis efektif terhadap kelangsungan hidup pasiennya.
Beberapa orang menyesali perubahan organ intimnya,percaya bahwa perawatan medis yang mereka terima gagal untuk kehidupan baru yang mereka pilih.
Chris Hyde, direktur Arif, mengatakan,"Ada ketidak pastiantentang apakah mengubah organ intim seseorang adalah hal yang baik atau buruk."
(Baca Juga:Benarkah Mengetik Kata “BFF” di Facebook Bisa Tentukan Aman atau Tidaknya Akun Kita?)
"Masih ada sejumlah besar orang-orang yang menjalani operasi tetapi tetap trauma,sering sampai pada titik melakukan bunuh diri."
Arif, yang memberi saran kepada NHS di West Midlands tentangbukti perawatan kesehatan, menemukan bahwa sebagian besar penelitian medis tentang pergantian organ intimtidak dirancang dengan baik.
Dilansir dari theguardian.com, Dr Hyde menjelaskan bahwa adatingkat ketidakpuasan yang tinggi atau bahkan bunuh diri di antara para waria setelah operasi pergantianorgan intim.
Penelitian dari AS dan Belanda menunjukkan bahwa hingga seperlima pasien menyesali perubahan organ intim.
Tinjauan tahun 1998 oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Eksekutif NHS menemukan bahwa percobaan bunuh diri mencapai hingga 18% yang dicatat dalam beberapa studi medis tentang kasus perubahan gender.
(Baca Juga:Fakta Mengejutkan dari Kerangka Makhluk yang Diduga 'Alien' Akhirnya Terungkap)
Selain itu ada 4efek samping lainnya yang berbahaya bagi para pasien yang melakukan operasi kelamin dikutip daridokterspkk.com:
1. Sakit pasca operasi
Rumitnya operasi yang harus dijalani, maka bisa dipastikan setelahoperasi kelamin, pasien akan merasakan sakit yang sangat parah.
Sakit ini disebabkan luka yang belum mengering setelah operasi.
Efek samping rasa sakit ini bisa berlangsung hingga berbulan-bulan atau tahun, bahkan bisa menyebabkan pasien tidak bisa berjalan selama rasa sakitnya masih ada.
2. Berkurangnya kepuasan dari hubungan seksual
Meski operasi kelamintelah dilakukan sedemikian rupa untuk membuat bentuk organ intimmenyerupai aslinya, hasilnya tentu tidak akan sesempurna organ genitalnya yang asli.
Orang-orang yang melakukan operasi inibiasanya akan merasakan efek samping berupa berkurangnya kenikmatan seksual jika dibandingkan dengan sebelum mereka melakukan operasi kelamin.
(Baca Juga:Tanpa Operasi Plastik, Beginilah Transformasi Menakjubkan Seorang Wanita Hingga Bikin Pangling)
3. Resiko penyakit kanker meningkat
Selain melakukan operasi kelamin, para transgender biasanya juga akan melakukan terapi hormon untuk mendukung perubahan fisik mereka.
Misalnya, para wanita transgender yang menambah hormon estrogen untuk mendukung pertumbuhan payudara dan struktur tubuh agar lebih menyerupai wanita.
Hormon estrogen ini bisa memicu penyakit kanker pada seseorang.
4. Terdorong untuk melakukan operasi plastik lainnya
Seseorang yang telah melakukan operasi kelamin biasanya akan lebih cenderung tertarik untuk melakukan operasi plastik lainnya.
Dia akan lebih terdorong untuk melakukan operasi plastik di wajahnya, payudaranya, ataupun bagian tubuh lainnya.
Hal ini semata-mata untuk mendapatkan penampilan yang lebih sesuai untuk gender barunya.
(Baca Juga:Dari Organ Intim Dicuri Hingga Kisah Cinta Tragis, Inilah 10 Fakta Kehidupan Napoleon Bonaparte)
Walaupun banyak efek mengerikan dari operasi pergantian kelaminini, masih banyak orang yang merasa 'terperangkap pada tubuh yang salah' tetap berani melakukan opersi ini. (Adrie P. Saputra)