Tidak sulit menerapkan konsep penampung air hujan di rumah.
(Baca juga: Tolak Ungkapan Cinta dari Seorang Gadis, Wajah Pria Ini Hancur Berantakan Akibat Siraman Air Keras)
Pada prinsipnya, cucuran air hujan dari atap akan dialirkan melalui pipa, lalu ditampung pada sebuah wadah. Nantinya, air yang terkumpul bisa dimanfaatkan sebagai salah satu suplai air bersih.
Setidaknya, ada tiga sistem utama di dalam konsep ini: area penangkap air hujan (collection area), saluran yang mengalirkan air hujan dari penangkap ke wadah atau tangki penyimpanan (conveyance), dan tangki penyimpanan (reservoir).
Ada pula komponen tambahan seperti saluran pembuangan pompa, dan area penyaring.
Empat alasan memanen air hujan
1. Meningkatnya kebutuhan air bersih yang tidak diimbangi dengan pemanfaatan air secara bijak mengakibatkan naiknya pengambilan air tanah, sehingga mengurangi cadangan air tanah.
2. Keberadaan air dari sumber air, seperti danau, sungai, dan air tanah sangat fluktuatif.
Mengumpulkan, serta menampung air hujan bisa menjadi solusi saat kualitas air permukaan (air danau atau sungai) rendah selama musim hujan.
3. Sumber air biasanya terletak jauh dari rumah atau komunitas pemakai. Mengumpulkan dan menyimpan air di dekat rumah akan meningkatkan akses terhadap sumber air.
Diharapkan juga, hal ini bisa berdampak positif pada kesehatan serta memperkuat rasa kepemilikan dan kesadaran pemakai terhadap sumber air alternatif.
4. Sumber air, seperti air sungai atau mata air rentan tercemar oleh kegiatan industri maupun limbah kegiatan manusia, seperti masuknya mineral seperti arsenik, garam, atau fluoride.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR