Advertorial
Intisari-Online.com – Tidak ada orangtua yang mau anaknya terluka.
Sehingga mereka kadang melindungi anak-anak mereka dengan menjauhkan benda-benda yang kemungkinan dapat melukai anak mereka.
Misal mendudukan anak di meja makan khusus anak atau tidak pernah meninggal anak sendirian di bak mandi.
Hanya saja, terkadang anak-anak menemukan cara tak terduga untuk melukai diri mereka sendiri.
Menurut Dr. Gary Smith, direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Cedera di Nationwide Children's Hospital di Columbus, Ohio, pengawasan orangtua seringkali tak cukup untuk mencegah anaknya tidak terluka.
Nah, agar anak-anak kita tidak bisa melukai dirinya sendiri, ini beberapa hal yang mungkin melukai anak kita seperti dilansir dari livescience.com pada Selasa (29/1/2019).
Bounce houses
Jumlah anak-anak yang terluka di bounce houses terus meningkat.
Sebuah laporan tahun 2012 dalam jurnal Pediatrics memperkirakan bahwa hampir 65.000 anak dirawat di ruang gawat darurat AS untuk cedera terkait rumah antara antara tahun 1990 dan 2010.
Lebih dari setengah dari cedera ini terjadi pada anak-anak usia 6 hingga 12 tahun, dan lebih dari sepertiga dari cedera tersebut adalah inchildren di bawah usia 5.
Sebagian besar cedera disebabkan oleh jatuh dan melibatkan patah tulang atau keseleo, biasanya pada lengan dan kaki.
Baca Juga : Sedang Stres? Coba Saja Datang ke 5 Tempat Ini, Dijamin Stres Cepat Hilang!
Baterai
Karena bentuk naterai kecil, bundar, dan berkilau, ia dapat dengan mudah menarik perhatian anak yang penasaran.
Sebuah penelitian baru-baru ini mengaitkan baterai bulat dengan hampir 84 persen kunjungan ruang gawat darurat terkait baterai antara tahun 1990 dan 2009.
Contoh anak-anak kecil yang tidak sengaja menelan baterai lithium bertegangan tinggi juga menjadi lebih sering.
Untuk mencegah terjadinya insiden ini, orang tua dapat menutup kompartemen baterai dari barang-barang rumah tangga dan menyimpan baterai ekstra di luar jangkauan anak-anak.
Car seatanak
Ketika anak sedang berada di dalam mobil, biasanya orangtua akan meletakkan dirinya di car seat khusus.
Memang aman untuk keselamatan anak. Namun ketika anak didudukan di car seat, terkadang kulit mereka menjadi gatal dan ada ruam besar.
Ini termasuk jenis masalah kulit baru yang yang dikenal sebagai dermatitis kursi mobil.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh suhu yang panas, permukaan yang berkeringat, dan bahan kursi mobil seperti nilon yang bersentuhan dengan kulit bayi.
Lebih umum terlihat pada akhir musim semi hingga awal musim gugur, ruam merah ini biasanya muncul di kulit yang terbuka di belakang kaki, siku, dan kulit kepala bayi.
Baca Juga : Menantu Dibakar Hidup-hidup Karena Tak Kunjung Hamil: Ini 5 Tips Agar Bisa Hamil di Usia 30 Tahunan
Ayunan
Tampaknya aman bagi balita untuk duduk di pangkuan orang dewasa saat meluncur. Tetapi orangtua yang meluncur turun dengan anak-anak mungkin lebih berbahaya.
Bahkan, melakukan hal itu dapat meningkatkan peluang anak untuk berakhir di ruang gawat darurat dengan patah kaki, kata dokter.
Ketika meluncur turun di pangkuan orang tua, sepatu bersol karet anak mungkin terperangkap di sisi slide melengkung.
Hal ini membuatnya sulit untuk membebaskan kaki karena momentum ekstra dari berat orang dewasa. Orangtua juga bisa jatuh di atas anak kecil setelah meluncur ke bawah.
Trolly belanja
American Academy of Pediatrics melaporkan bahwa trolly belanja telah mengirim lebih dari 23.000 anak per tahun ke UGD.
Alasannya umum disebabkan oleh jatuh ke permukaan yang keras atau ketika trolly belanja terbalik, menyebabkan cedera kepala dan leher, atau patah tulang.
Atau ketika anak-anak mencoba berdiri di keranjang atau memanjat keluar dari trolly belanja.