Faktor-faktor ini, ujar penulis studi dan pakar epidemiolog Dr Andrew Haines kepada CNN, termasuk perpindahan penduduk, berkurangnya produktivitas petani karena panas, dan dampak bila layanan kesehatan terganggu oleh cuaca ekstrem yang disebabkan perubahan iklim.
Studi ini memang belum dapat memberikan angka total perkiraan kematian yang baru, tetapi studi serupa yang dirilis pada 2016 menyebutkan bahwa berkurangnya produksi makanan saja dapat menyebabkan kenaikan kematian hingga 529.000 jiwa pada 2050.
Baca Juga : Lambung Bayi 4 Bulan Ini Pecah Lalu Meninggal Setelah Diberi Makan Nasi Utuh oleh Ibunya
Selain itu, Bank Dunia juga memperkirakan bahwa lebih dari 100 juta orang bisa mengalami kemiskinan ekstrem pada 2030 akibat perubahan iklim.
Orang-orang ini pun akan menjadi lebih rentan terhadap dampak kesehatan perubahan iklim.
Baca Juga : Kutub Magnet Bumi Bergeser, GPS di Ponsel Bisa Terpengaruhi
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR