Kotoran burung yang diolah menjadi pupuk organik ini terkenal dengan nama 'guano' yang diyakini kaya akan nitrogen.
Bahkan Peru menjadi negara penghasil pupuk organik terbesar di dunia, tercatat memiliki 21 pulau yang dihuni 60 juta burung yang mampu menghasilkan kotoran dalam jumlah besar.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Ada periode pengumpulan dalam delapan bulan untuk guano, ketika semua pengumpulan harus dengan tangan, karena jika dengan mesin akan menakuti-nakuti burung.
Para pekerja pengumpul kotoran burung ini juga dibayar tinggi hingga tiga kali lipat dari jumlah yang mereka hasilkan.
Rata-rata mereka akan membawa pulang sekitar 428 dolar AS atau sekitar Rp6 juta atau lebih besar dari upah minimum Peru.
Namun suatu ketika, guano ini dikirim ke Eropa dan Amerika Serikat, telah membuat perselisihan.
Baca Juga : Terinspirasi Kopi Luwak, Kopi Ini Dibuat dari Kotoran Burung, Rasanya?
Source | : | BBC |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR