Salah seorang dari mereka, yang berasal dari Ghana, melaporkan bahwa ada sekitar 300 pekerja imigran yang bekerja.
Mereka datang dari agen atau malah datang sendiri ke negara yang kaya minyak ini.
"Agen itu berkata kepada saya, ‘Qatar adalah negara terkaya di dunia. Anda bisa Google itu'," kata seorang pekerja pria kepada reporter theguardian.com.
"Dia mengatakan kami akan mendapatkan 'gaji besar'. Tapi ketika kami datang ke sini, kami menemukan itu sebaliknya."
Pihak pemerintah Qatar mengatakan bahwa mereka menyiapkan kamp untuk para pekerja imigran.
Seperti pusat medis di situs, gym, lapangan sepakbola, dan ruang komputer dengan internet gratis untuk berkomunikasi dengan ruma mereka.
"Persis seperti hotel," ucap salah satu orang yang mengajak tim theguardian.com berkeliling.
Sayangnya, ketika tim theguardian.com bertanya kepada pekerja, mereka menjawab sebaliknya.
Menurut para pekerja, di kamp tersebut dapat menampung 4.500 orang dan dihuni oleh pria berusia 28 hingga 38 tahun.
Mereka mengakui bahwa kamp sangat baik, tapi masalahnya mereka tidak punya makanan atau perlengkapan.
Kemudian mereka mulai berbicara tentang bayaran.
"Kami pergi jauh untuk mencari uang. Kami seharusnya mendapatkan sesuatu yang besar, tetapi kami mendapat penghasilan kecil," ucap salah satu dari mereka.
Baca Juga : 6 Hari Terjebak di Tengah Gurun Terpencil, Wanita Ini Bertahan Hidup dengan Minum Air Kencingnya Sendiri
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR