Advertorial

Depresi Berat, Pilot Ukraina yang Dituduh Rusia Menembak Malaysia Airlines MH17 Bunuh Diri

Moh Habib Asyhad

Penulis

Menurut keterangan kepolisian Ukrainan, Kapten Vladyslav Voloshyn, nama pilot itu, tewas dengan cara menembak diri sendiri di kediamannya di kota Mykolaiv dekat Laut Hitam.
Menurut keterangan kepolisian Ukrainan, Kapten Vladyslav Voloshyn, nama pilot itu, tewas dengan cara menembak diri sendiri di kediamannya di kota Mykolaiv dekat Laut Hitam.

Intisari-Online.com -Meski benar, siapa yang tidak tertekan bila terus-menerus disudutkan?

Itulah yang dialami pilot Angkatan Udara Ukrainan yang dituduh Rusia menembak jatuh Malaysia Airlines MH17 pada 2017 silam.

Minggu (18/3) kemarian ia ditemukan tewas bunuh diri di kediamannya.

Menurut keterangan kepolisian Ukrainan, Kapten Vladyslav Voloshyn, nama pilot itu, tewas dengan cara menembak diri sendiri di kediamannya di kota Mykolaiv dekat Laut Hitam.

Laki-laki 29 tahun itu selama ini selalu menyebut tuduhan Rusia itu sebagai sebuah kebohongan besar.

(Baca juga:Cantik, Glamour, dan Seksi, Para Pasukan Tempur Wanita Ukraina Ini Siap Membantai Pasukan Rusia)

Bagaimanapun juga Voloshyn bukanlah pilot sembarangan. Ia telah mengantungi 33 misi tempur menggunakan set Su-25 melawan pemberontak pro-Rusia di wilayah timur Ukraina.

Sedikit mundur ke belakang, belum lama ini, Voloshyn diutus ke pangkalan udara Mykolaiv di selatan Ukraina yang tak jauh dari kota Odessa.

Menurut keterangan anggota keluarga yang dikutip media setempat, Voloshyn menderita depresi akibat tuduhan yang ditujukan kepadanya itu.

Tak hanya menyalahkan Voloshyn, Rusia juga menyebut pesawat yang mengangkut 298 penumpang jatuh setelah ditembak sistem pertahanan udar Bulk milik militer Ukraina.

Meski begitu, beberapa pakar investigasi independen menepis tuduhan itu.

Menurut mereka, seluruh bukti menunjukkan sistem pertahanan udara Bulk ditembakkan pemberontak pro-Rusia atau sebuah unit militer Rusia.

(Baca juga:Inilah Kamp Latihan Hooligan Rusia, Saling Bertarung di Hutan untuk Melawan Fans Inggris di Piala Dunia 2018)

Artikel Terkait