Advertorial
Intisari-Online.com - Sebelum tahun 1990, para penumpang dapat merokok di kabin pesawat.
Bukti tersebut masih ada dari foto dan video penerbangan pada era tahun 1960-1970an.
"Ini mungkin sulit dimengerti oleh orang yang belum berusia paruh baya, tetapi orang-orang dapat merokok di dalam pesawat sampai 25 Februari 1990," dilansir dari New York Times.
Larangan merokok di kabin pesawat dipelopori oleh Amerika Serikat pada 1989. Peraturan larangan merokok akhirnya berlaku setelah bertahun-tahun pemerintah Amerika Serikat mendapat tekanan dari berbagai pihak, termasuk Association of Flight Attendants (Asosiasi Kru Kabin).
(Baca juga: Awas Jangan Memakannya! Ini 7 Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Daging Hiu Busuk yang Sudah Mengering)
Pemberlakukan tersebut juga tidak berlangsung untuk semua rute penerbangan.
Hanya berlaku untuk rute penerbangan domestik dengan durasi kurang dari enam jam.
Baru pada 2000, presiden AS saat itu Bill Clinton menandatangani peraturan larangan merokok di semua rute penerbangan dalam dan keluar dari Amerika Serikat.
"Dulu asap rokok akan bergelung di kabin, sampai ketinggian wajah. Jadi sepanjang waktu bekerja, kau menghirup asap rokok," kata mantan pramugari US Airways, Tracy Sear.
Sara Nelson, International President of the Association of Flight Attendants sekaligus mantan pramugari, mengatakan banyak rekan sesama pramugari dulu yang bermasalah dalam hal kesehatan.
Mata perih, tenggorokan terasa terbakar, tersundut puntung rokok, sampai resiko kanker paru-paru.
Nelson juga mengenang perjuangan rekan-rekannya untuk melawan industri tembakau kala menuntut larangan merokok dalam penerbangan.
Selain berbahaya untuk kesehatan, nyatanya merokok juga berbahaya bagi penerbangan itu sendiri.
(Baca juga: 8 Trik dari Orang Cerdas Untuk Hadapi Orang yang Tidak Disukainya, Nomor 3 Sangat Penting!)
"Dari segi pemeriksaan, pesawat jadi lebih sulit dilacak jika kehilangan paku keling dan ada retakan. Sebab udara kabin yang penuh asap, menyebabkan noda pada badan pesawat. Jadi petugas pemeriksaan kesulitan untuk melacak kebocoran udara. Positifnya ya tidak perlu mengganti saringan udara kabin dengan yang baru," kata konsultan penerbangan sekitar tahun 1990-an, Bob Mann.
Pada 1973, pesawat maskapai Varig yang terbang dari Rio de Janeiro ke Paris mengalami kecelakaan yang memakan 123 jiwa.
Dalam penerbangan tersebut pilot memberi tanda mendarat darurat karena kabin pesawat penuh dengan asap.
Asap diperkirakan berasal dari rokok yang tidak sepenuhnya padam di toilet pesawat.
Hanya ada satu penumpang dan sepuluh orang kru pesawat yang selamat dari kecelakaan naas tersebut.
(Baca juga: Tiru Taktik Bertempur Gerilya Pejuang Indonesia di Perang Kemerdekaan, Viet Cong Sukses Bikin Babak Belur Pasukan AS)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dulu Penumpang Boleh Merokok di Dalam Pesawat, Bagaimana Bisa?", http://travel.kompas.com/read/2018/02/27/220000427/dulu-penumpang-boleh-merokok-di-dalam-pesawat-bagaimana-bisa-.
Penulis : Silvita Agmasari
Editor : Wahyu Adityo Prodjo