Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah video viral di Twitter menunjukkan seorang pria yang dikerumuni petugas bandara Halim Perdana Kusuma.
Video itu direkam oleh seorang penumpang luar negeri yang duduk di belakang pria itu.
Negosisasi alot ini ditolak mentah-mentah oleh si penumpang dan terjadi adu mulut yang cukup lama.
Rupanya, pria itu diturunkan paksa karena kedapatan merokok saat hendak memasuki pesawat.
(Baca Juga:Inilah Bentuk Asli Buah dan Sayur Sebelum 'Dijinakkan' Manusia, Benar-benar Mengerikan)
Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 165 tujuan Jakarta-Denpasar itu dijadwalkan berangkat pada hari Minggu, (25/02/2018) pukul 21.35 WIB.
Saat kejadian, pesawat sedang mengisi bahan bakar avtur.
Pria yang bernama Iwan Limau ini sudah terlihat merokok sejak dari gate bandara dan bahkan diteruskan saat dia akan memasuki pesawat.
Posisi Iwan yang dekat dengan mesin tentu membahayakan pesawat dan semua penumpang di sekitarnya.
(Baca Juga:(Foto) Operasi Plastik Tidak Seinstan yang Dibayangkan, Wanita Ini Menderita 3 Bulan Setelah Jalani Operasi)
Penumpang lain yang melihat kejadian ini bertindak cepat dengan melaporkan tingkah Iwan pada petugas.
Mendengar laporan itu, aviation security (avsec) atau petugas keamaan bandara segera bergerak menuju lokasi.
Saat petugas datang, Iwan sudah duduk di kursinya.
Petugas meminta Iwan untuk turun karena harus diinterogasi lebih lanjut.
(Baca Juga:Cara Mudah Membuat Foto Status WhatsApp Lebih Keren, Bisa Dicoba Sekarang Juga)
Iwan menolaknya dengan dalih dia sudah tidak lagi merokok saat di dalam pesawat.
"Tidak mau, saya kan sudah tidak merokok di sini. Kalau diturunkan, Bapak bisa jamin tidak saya tetap berangkat ke Bali malam ini?" kata Iwan dalam video.
Tidak hanya satu dua petugas saja yang mendatangi Iwan, sekitar lima petugas mencoba menyuruh Iwan turun.
Iwan akhirnya berhasil dipaksa turun dan semua tas serta bagasi kabinnya juga dibawa.
Menurut Corporate Communication Cilinik, Benny Butar Butar, tindakan Iwan sangat berbahaya.
Apalagi posisi pesawat sedang mengisi avtur sehingga api rawan disambar dan menyebabkan kebakaran bahkan ledakan.
"Perilakunya jelas-jelas dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan. Dalam industri airlines, kami harus bisa memastikan tidak ada satu pun aturan keselamatan yang dilanggar sehingga operasional penerbangan dapat berjalan dengan aman, lancar, dan nyaman," kata Benny.
Melihat video tersebut, warganet banyak yang menyayangkan tingkah Iwan.
Tidak sedikit juga warganet yang menyayangkan kurangnya pengawasan hingga Iwan masih bisa merokok bahkan sejak dari gate bandara.
Padahal, saat akan check-in dan menuju ruang tunggu, korek api harusnya terdeteksi mesin x-ray dan tidak boleh di bawa masuk ke bandara.