(Baca juga: KB ala Jerman Nazi: Bonus Bagi Keluarga yang Beranak Banyak hingga Menculik Anak untuk Di-Jerman-kan)
Sedangkan roket produksi Nazi yang disebut V-2 merupakan rudal balistik pertama yang digunakan dalam peperangan sekaligus menjadi tonggak kemajuan teknologi peroketan saat itu.
V-2 dikenal juga sebagai A4, rudal ini diciptakan oleh Nazi Jerman pada saat PD II untuk menyerang Sekutu, utamanya sebagai arsenal peruntuh moral.
Disebut demikian karena tingkat akurasi tembakan rudal ini terbilang “membabi buta.”
V-2 cocok digunakan untuk menghancurkan target kota, tetapi tidak bisa secara spesifik digunakan untuk menyerang target-target yang lebih kecil.
Tidak heran V-2 disebut sebagai penebar maut karena antara target militer dan target sipil susah dibedakan.
Adolf Hitler menamakannya Vengeance Weapon 2 atau V-2.
Sementara V-1 atau Buzz Bomb merupakan pengembangan senjata terbaru dalam PD II.
(Baca juga: Manusia Sering Salah Lihat, Sesuatu yang Disangka Musibah Sebenarnya Justru Keberuntungan )
Pada Juni 1944 AD Jerman memperkenalkan sebuah senjata yang unik, mematikan, dan historikal yang disebut V-1 itu.
Tidak lain yang dimaksud adalah V-1. Huruf V mengacu pada Vergeltungswaffe yang berarti “Vengeance weapon” atau senjata balas dendam.
V-1 disebut juga Londoners atau “Doodlebugs” karena merupakan senjata yang paling banyak digunakan untuk menyerang London.
Bom terbang ini juga mengeluarkan bunyi sebelum menghantam sasarannya.
Setelah jatuh dan waktu mekanismenya habis, bom pun meledak.
Militer AS dan Rusia yang paska PD II merampas V-1 serta V-2 Nazi kemudian mengembangkannya menjadi rudal balistik sangat mematikan karena bisa dimuati hulu ledak nuklir.
(Baca juga: Prajurit TNI Angkatan Laut, Naik Pangkat Bukannya Diberi Bingkisan Malah Disemprot Air)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR