Eichmann mulai diadili di Yerusalem pada 11 April 1961, dengan 15 dakwaan kriminal seperti kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan terhadap bangsa Yahudi, dan lain-lain.
Dunia dan media internasional memberi perhatian khusus, termasuk segala kontroversinya.
Jerman Barat juga ingin mengintervensi, karena takut sejumlah pejabat pemerintahannya yang dulu pernah bekerja untuk Nazi juga terungkap.
Setelah memeriksa 100 saksi termasuk mereka yang selamat dari kamp konsentrasi Nazi, ribuan dokumenter, dan lain-lain, pengadilan menjatuhkan hukuman mati pada 15 Desember 1961.
Namun demikian, Eichmann berusaha mengajukan kasasi agar lolos dari hukuman mati.
Bulan Mei 1962 Mahkamah Agung Israel menolak kasasi Eichmann.
Dengan alasan bahwa yang bersangkutan bertindak bukanlah semata-mata karena perintah atasan.
Melainkan dia sendirilah atasan itu dan ikut memberi perintah untuk pelaksanaan “Solusi Final” terhadap bangsa Yahudi.
Presiden Israel saat itu, Yitzhak Ben-Zvi juga menolak memberi grasi.
Hukuman mati berupa eksekusi dengan cara digantung terhadap Eichmann dilaksanakan pada 31 Mei 1962.
Hukuman mati sengaja dilakukan menjelang tengah malam di sebuah penjara di Ramla, Israel untuk menghindari liputan dari media massa.
(Baca juga: Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan Harganya Selangit)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR