Advertorial
Intisari-Online.com – Ini adalah kisah Emmy Abrahamson (41 tahun) dari Swedia.
Di tahun 2006, wanita yang berprofesi sebagai penulis buku anak itu tengah berkunjung ke Amsterdam, Belanda.
Di negeri kincir angin itu, ia didekati oleh seorang yang tidak dikenalnya di jalanan.
Tidak disangka ia langsung terpesona dengan sepasang mata berwarna cokelat milik gelandangan tersebut.
Emmy langsung tahu kalau pria pemilik mata berwarna cokelat itu adalah seorang gelandangan karena baju dan rambutnya kotor.
Begitupula dengan tangan dan kuku pria tersebut.
Pria gelandangan tersebut ternyata berasal dari Amerika Serikat dan bernama Vic Kocula.
Meskipun demikian, Emmy dan Vic bisa mengobrol dan langsung tertarik.
Setelah 10 menit mengobrol, ia setuju untuk bertemu kembali dengan Vic di tempat yang sama seminggu kemudian.
Itulah kencan pertama mereka yang kemudina berkembang menjadi sebuah hubungan romantis, dan dilanjuti dengan piknik bersama.
Ketika Emmy harus kembali ke Vienna, tempatnya tinggal saat itu, ia mengira tidak akan pernah bertemu lagi dengan Vic.
Namun ternyata, tiga minggu kemudian Vic menelepon dirinya dan mengatakan bahwa ia akan ke Austria untuk bertemu dengannya.
(Baca juga: Kisah Windi, Anak 'Bodoh' yang Bisa Menggambar dengan Sangat Indah. Karena Kecerdasan Bukan Hanya Soal IQ!)
Sepuluh tahun kemudian, Emmy dan Vic menikah. Mereka memiliki sepasang anak kembar berusia 6 tahun yang bernama Desta dan Til.
Dilansir dari situs MailOnline, Selasa (30/1/2018), kisah unik Emma dan Vic muncul di acara televisi ‘This Morning’.
Acara itu mendiskusikan tentang buku yang ditulis Emmy tentang kisah cinta mereka yang tidak biasa itu.
Buku tersebut berjudul How to Fall in Love With a Man Who Lives in a Bush.
Dalam acara itu Emmy mengungkapkan bagaiman ia langsung tertarik kepada Vic, walaupun penampilan pria itu berantakan.
“Aku langsung tahu ia adalah seorang gelandangan karena ia sangat kotor, begitu juga dengan tangan dan kuku jarinya. Ia membawa sebuah koper yang aku pikir hanya orang gila yang melakukannya, kemudian aku tahu di koper itu ada kantung tidur dan kaleng bir,” cerita Emmy Abrahamson.
Ia melanjutkan, saat itu mereka mengobrol. Kemudian ia menyadari bahwa pria itu memiliki mata cokelat yang indah yang pernah ia lihat.
Emmy juga mengakui bahwa pria itu membuatnya tertawa begitu saja.
Itu sebabnya, setelah sepuluh menit mengobrol, ia setuju untuk bertemu seminggu kemudian di tempat yang sama sebagai kencan pertama mereka.
Dari pertemuan itu, Emmy jadi tahu tentang Vic. Ternyata pria asal Amerika Serikat itu tengah traveling di Eropa sebagai ‘backpaker’ dan kehabisan uang.
Ia memutuskan belum siap kembali ke negaranya dan memilih untuk tidur di jalanan. Ia mengemis agar dapat uang untuk ongkos pulang, tapi ternyata ia jadi pemabuk.
Vic bercerita, roda berputar dan kecanduan alkohol berat. Hingga suatu hari ia menyadari: “Ya Tuhan, aku seorang gelandangan yang kecanduan alkohol.”
Emmy menyadari bahwa hubungan mereka yang tidak bisa akan berakhir karena ia harus kembali ke Vienna. Namun, ia memberi Vic nomor teleponnyya dengan harapan mereka akan bertemu kembali.
Yang tidak ia ketahui, Vic dengan putus asa berusaha mengumpulkan cukup uang untuk biaya perjalanan bertemu Emmy kembali.
Selama tiga minggu tanpa kabar, ternyata Vic ditangkap polisi setelah mencuri sepotong ayam untuk dimakannya.
“Aku tidak tahu apakah aku bisa bertemu dengan Vic kembali, tetapi aku tidak bisa berhenti memikirkannya,” cerita Emmy di acara ‘This Morning’.
Setelah tiga minggu di Vienna, saat ia berumur 30 tahun, ia mendapat telepon dari Vic. Pria itu mengatakan, “Aku sudah di Vienna’, dan sejak itu kami terus bersama.
Emmy dan Vic menikah bagaikan pernikahan dalam dongeng. Vic telah mengubah hidupnya dan belajar menjadi seorang teknisi listrik.
Mereka juga menceritakan kepada Desta dan Til bagaimana ayah dan ibunya bertemu. Namun pasangan itu tidak yakin anak-anak mereka memahami kisah unik orangtuanya.
Kenyataannya, si kembar menginspirasi nama buku Emmy dengan pemahaman kanak-kanak akan percintaan orangtua mereka, melalui
“Kami menceritakan kepada mereka apa yang terjadi. Aku tidak berpikir mereka mengerti aspek-aspek sosial dari cerita ini, mereka hanya berpikir ini lucu bahwa ayah mereka tinggal di semak-semak,” tutup Vic Kocula.
Yang jelas, setelah kisah pasangan itu muncul ditelevisi, para warganet riuh berkomentar.
“Manchester penuh dengan gelandangan. Mungkin aku akan beruntung pada Valentine ini,” komentar @CottomSarah
Sementara @GirlyGirl_1993 berkomentar: “Tidak berpikir dia menghargai label ‘gelandangan alkoholik’ dengan cinta.”
Ada juga warganet yang berkomentar tidak terlalu setuju dengan cerita itu.
“Tidak terlalu seperti gelandangan, lebih ke liburan yang diperpanjang,” tulis @darrenbizle.
Sementara @ownubitches berkomentar: “Kalau aku sudah putus asa ingin punya seorang suami seperti ini, tembak saja aku.”
(Baca juga: (Foto) Kisah Memilukan dari Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest)