Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang pria yang menjuluki dirinya pecinta binatang ini ditemukan tewas di samping seekor piton peliharaannya.
Ular piton itu berwarna coklat mengkilat dengan panjang tubuh sekitar 2,5 meter.
Pria itu bernama Dan Brandon (31 tahun) yang tinggal di Hampshire, Inggris.
Brandon dikenal sebagai orang yang menyukai reptil dan memelihara berbagai jenis reptil, terutama ular di rumahnya.
(Baca Juga :Pesawat ‘Kiamat’ AS yang Sangat Langka Mendarat di Jakarta, Ada Apa Gerangan?)
Salah satunya adalah seekor ular piton batu Afrika yang dia beri nama Tiny.
Tiny diduga melilit tubuh Brandon dengan kekuatan penuh sehingga Brandon meninggal karena kesulitan bernafas.
Polisi setempat menduga ini adalah kecelakaan dan menurut salah satu ahli reptil, Tiny melilit tubuh Brandon untuk menunjukkan kasih sayangnya.
(Baca Juga :Pengakuan Heboh Pramugari: Selalu Nyalakan Ponsel Saat Penerbangan Karena Sebenarnya Tidak Berbahaya)
Menurut ibu Brandon, putranya memang sangat dekat dengan Tiny dan selalu memanggil Tiny "sayang".
Brandon selama ini tidak pernah menyakiti Tiny maupun merasa terancam oleh kehadirannya di rumah.
Pada saat malam kejadian itu, orangtua Brandon mendengar suara jatuh yang cuku keras di lantai dua rumah mereka.
Saat mereka masuk ke kamar Brandon, mereka melihat tubuh anaknya telah terdiam di lantai sementara Tiny terlepas dari kandang dan ada di samping jasad anaknya.
(Baca Juga :Karakter Seseorang Bisa Dilihat dari Bulan Kelahirannya. Coba Buktikan!)
Saking dekatnya, Tiny juga tidur dalam kamar yang sama dengan Brandon.
Ayah Brandon segera memberi bantuan CPR (pemberian nafas darurat) sembari menunggu ambulance datang.
Nahas, Brandon meninggal di tempat bahkan sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.
Koroner Andrew Bradley dari kepolisian Hampshire mengatakan pada Mirror, "tidak ada tanda gigitan dari ular pada tubuh Brandon,".
Kemungkinan terburuknya adalah Tiny yang sedang bermain-main dengan Brandon melilit tubuh pemiliknya terlalu kuat sehingga Brandon kesulitan bernafas.
Brandon memang kerap membiarkan ularnya mengalungi leher dan tubuhnya.
Sementara itu, orangtua Brandon masih membela Tiny dan beralasan mungkin Brandon terjatuh dan itulah yang menyebabkan anaknya meninggal.
Namun, setelah diautopsi, penyebab kematian Brandon murni dari pernafasan yang terhenti.
Seluruh ular peliharaan Brandon diteliti oleh pakar reptil dari Universitas Cambride, Profesor John Cooper.
Menurut Cooper, Brandon sangat terlatih dalam memelihara ular dan seluruh ularnya dalam keadaan sehat dan sangat baik.
"Dia telah merawat ular selama 16 tahun dan itu terbukti, karena seluruh ularnya dalam kondisi sehat," kata Cooper.
Selama ini, di Inggris tidak pernah ada kasus piton yang membunuh manusia.
Jika benar Tiny yang bertanggung jawab terhadap kematian Brandon, maka ini akan jadi kasus kematian pertama yang disebabkan oleh ular piton di Inggris.
Saat ini Tiny dan puluhan ekor ular peliharaan Brandon masih tetap dirawat oleh kedua orangtua Brandon.
(Baca Juga :Bukan Kokain, Narkoba Paling Mengerikan di Dunia Itu Bernama Kecubung! )