Maka pendaki mungkin benar-benar berhalusinasi, karena kombinasi antara ketinggian dan hipotermia, lalu mungkin berpikir bahwa dia melihat orang-orang datang untuk membantu dan akhirnya berbicara dengan orang-orang yang tidak ada di sana.
8. Pendaki akan benar-benar mengantuk
Semakin lama beristirahat, semakin tergoda untuk tidur siang yang panjang, tapi jika menutup mata, kemungkinan besar pendaki tidak akan pernah membukanya lagi karena mungkin mengalami koma.
9. Orang lain mungkin menemukan mayat pendaki, namun mereka tidak akan membantu
Tidak ada cara untuk mengangkut seseorang dari tempat yang tinggi dan tidak ada cara untuk menghangatkan mereka lagi, dan mencoba membantu kemungkinan akan mengakibatkan penyelamat juga meninggal.
Jadi, meski pendaki masih sadar, berbicara, dan meminta bantuan, orang tahu tidak ada yang bisa mereka lakukan, dan kemungkinan besar mereka akan meninggalkannya.
10. Pendaki bisa sekarat berjam-jam, bahkan berhari-hari
Pendaki bisa berada di lereng gunung, sekarat selama berhari-hari. Ada pendaki yang ditinggalkan karena mereka hampir meninggal, kemudian ditemukan keesokan harinya, masih hampir tidak hidup.
BACA JUGA: Ternyata, Lagu 'Jaran Goyang' yang Melambungkan Nama Nella Kharisma Terinspirasi dari Kisah Ini!
Bahkan jika pendaki berhasil diselamatkan, dia masih bisa mati di kamp dari kerusakan fungsi tubuhnya seperti pembengkakan dan pecah otak.
11. Pendaki akan kehilangan kesadaran dan tidak akan bangun lagi
Karena mati rasa, otak akan membanjiri tubuh dengan perasaan yang baik, dan mungkin merasakan kedamaian atau relaksasi.
Kemudian pendaki akan hanyut pada periode ketidaksadaran dapat berlangsung berjam-jam atau bahkan berhari-hari, dan setelah mencapai titik itu, sangat tidak mungkin untuk keluar dari itu.
BACA JUGA: Tidak Hanya Jadi Antiseptik Alami, Daun Sirih Juga Punya 10 Manfaat Mengejutkan Lainnya!
12. Mayat pendaki digunakan sebagai penanda untuk pendaki lainnya
Jika pendaki mati di Everest, dia mungkin akan tetap berada disana dan percaya atau tidak, tubuhnya sebenarnya bisa membantu pendaki masa depan, misalnya penanda ketinggian untuk pendaki lainnya.
13. Pendaki yang tewas tidak akan mendapatkan pemakaman yang layak
Sebagian besar orang yang meninggal di Everest tidak pernah diturunkan karena terlalu berisiko membawanya turun. Dia hanya ditimbun di tempat dengan bendera dan catatan dari kerabatnya.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR