Tak lama berselang, para tentara itu memberi tahu keluarga tersebut bahwa Ahed akan ditangkap, tanpa alasan apa pun.
“Nariman menangis histeris dan berusaha memeluk Ahed, tapi ia didorong tentara ke tanah,” kata Bassem, kepada Al Jazeera.
Meski rutin melalukan demonstrasi di Nabi Saleh, ini adalah kali pertrama Ahed ditangkap otoritas Israel.
(Baca juga: ‘Cedrus libani’, Pohon Natal Tulen yang (Nyaris) Hanya Ada di Tanah Palestina dan Lebanon)
(Baca juga: Aktivis Cacat yang Gigih Membela Kemerdekaan Palestina Itu Akhirnya Tewas di Ujung Bedil Tentara Penjajah Israel)
Ahed diborgol dan dituntun ke sebuah jip, sementara anggota keluarga yang lain dilarang mengikutinya.
Menurut kesaksian Bassem, setidaknya ada 30 tentara yang datang ke rumahnya pagi itu.
Tak hanya menangkap Ahed, para tentara juga menyita telepon rumah, komputer dan laptop mereka.
Sebelumnya, adik laki-laki Ahed yang berusia 14 tahun berusaha keras menolak teleponnya diambil, tapi ia didorong dengan keras oleh para tentara tersebut.
Di sore harinya, Nariman pergi untuk menjenguk Ahed, yang ditahan di sebuah kantor polisi di dekat desa Jabaa di Yerusalem, Tepi Barat.
Ia ingin mendampingi proses interogasi Ahed.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR