Awalnya, buah catur memang hanya empat jenis.
Menurut mistisisme India kuno, catur dianggap mewakili alam semesta ini, sehingga sering dihubungkan dengan empat unsur kehidupan, yaitu api, udara, tanah, dan air.
Dalam permainannya, catur mewakili unsur-unsur yang dimiliki manusia dalam hidup, yakni kekuasaan, nafsu untuk mengalahkan, kelicikan, pengorbanan, rencana, risiko, strategi dalam menentukan langkah, dan banyak lagi pelajaran yang terkandung.
Namun, pendapat Murray itu dibantah Muhammad Ismail Sloan, yang banyak mempelajari sejarah catur.
(Baca juga: Sedih, Dikira Saling Cinta Ternyata Wanita Ini Menemukan Dirinya Hanya Korban 'Permainan')
(Baca juga: Dengan Pokeball Ini, Anda Bisa Menangkap Pokemon di Permainan Pokemon Go dengan Lebih Nyata)
Menurut Sloan, jika catur ditemukan di India, seharusnya permainan itu disebut-sebut dalam literatur-literatur Sanskrit.
Kenyataannya, tak ada satu pun literatur Sanskrit di India yang menyebutkan soal permainan catur sebelum abad ke-6.
Sebaliknya, para pujangga Cina sudah menyebutkan permainan ini dalam syair-syair mereka, 800 tahun sebelumnya.
Jadi, menurut Ismail Sloan, di Cinalah catur pertama kali dimainkan.Tapi pada waktu itu bentuk arena caturnya tidak kotak-kotak, melainkan bulat-bulat.
Buah caturnya juga hanya terdiri atas empat jenis, yaitu raja, benteng, ksatria (kuda), dan uskup (gajah).
Baru pada abad ke-6, catur dibawa orang Islam dari India dan Persia ke seluruh penjuru dunia.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR