Apalagi volume microplastic terbesar berasal dari dua sumber, yaitu sampah plastik yang dipecah menjadi potongan berukurang kecil dan manik-manik plastik buatan yang ditambahkan ke produk kosmetik atau perawatan muka lainnya.
“Untuk sementara, kami tidak tahu berapa jumlah pasti microplastic. Tapi kami memiliki partikel microplastic di sekitar sepertiga dari 500 ikan yang lami periksa di Selat Inggris,” ucap Richard Thompson, seorang ahli biologi kelautan di University of Plymouth di Inggris.
Walau hasil pasti mengenai apakah glitter menjadi salah satu penyebab kerusakan kehidupan laut belum ada. Tapi tidak ada salahnya kita berusaha untuk menyelamatkan lautan.
Hal inilah yang dilakukan oleh Trisia Farrelly, antropolog lingkungan di Massey University di Selandia Baru untuk berhenti menggunakan glitter dalam proyek seni untuk menyelamat samudera dan kehidupan laut.
(Baca juga: Untuk Lindungi Kehidupan Makhluk di Laut, Meksiko Ciptakan Samudera Seluas 150 Ribu Km Persegi)
Penulis | : | Mentari Desiani Pramudita |
Editor | : | Mentari Desiani Pramudita |
KOMENTAR