Intisari-online.com - Dalam kultur di negeri ini, umumnya orang berpendapat bahwa orang yang kita nikahi adalah jodoh kita.
Namun tahukah Anda, Richard Bach, seorang penulis dari Amerika Serikat, punya pendapat lain?
Menurutnya, jodoh tidak sama dengan perkawinan. Sebab jodoh berkolerasi dengan kecocokan, sementara pernikahan merupakan pilihan.
Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita. Tujuannya untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal.
Contoh sederhananya, orang yang menikah berkali-kali. Ketika pertama kali menikah, ia berpikir sudah bertemu jodohnya.
Tapi ketika dalam suatu kesempatan ia bertemu dengan yang lebih “klop”, biasanya kemudian ada perceraian. Lalu, siapakah jodohnya yang sebenarnya?
BACA JUGA: Kenali Neurosis Yang Bikin Perkawinan Tak Harmonis
BACA JUGA: 4 Daya Tarik Wanita Jawa Sebagai Istri, Mungkin Karena Inilah Bobby Kepincut Kahiyang
Penjelasannya begini. Seseorang yang kita anggap sebagai jodoh, belum tentu cocok untuk dilanjutkan ke tahap pernikahan.
Artinya, kita bisa saja tidak menikah dengan jodoh kita.
Namun kita menikah dengan seseorang yang mau diajak membentuk keluarga, visinya sama, dan ingin menjalani sisa kehidupan bersama.
Anda patut bersyukur, jika yang bisa berlanjut ke tahap perkawinan adalah jodoh anda.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR