Bahkan ribut-ribut soal kebangkitan PKI pun dipersonifikasikan sebagai hantu PKI. Banyak peristiwa-peristiwa dalam keseharian yang “bersinggungan” dengan hantu.
Masih ingat dengan tukang jual nasi goreng di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, yang hilang beberapa tahun silam? Hilangnya di sebuah rumah kosong yang sudah porak-poranda di kawasan elite itu, yang dipercaya sebagai rumah berhantu.
Masyarakat Ibu Kota pun geger. Orang dari berbagai sudut kota berduyun-duyun datang sekadar melihat wujud bangunan itu.
Jalan di seputaran Pondok Indah itu jadi macet, cet. Polisi sigap melingkarkan police line di sekeliling rumah dan melarang siapa pun masuk ke dalam. Celakanya, itu justru bikin penasaran.
Benarkah rumah yang sedang dalam sengketa itu dihuni hantu? “Percaya enggak percaya sih,” begitu umumnya jawaban pengunjung.
Tak cuma orang awam, beberapa paranormal tampak mondar-mandir. Mereka rupanya penasaran dan menjajal kedigdayaan supranaturalnya, menelisik keberadaan hantu.
Tampak seorang wanita paranormal mengeluarkan batu kristalnya, konon untuk mendeteksi keberadaan makhluk halus di situ.
“Benarkah ada hantu?” berondong orang yang merubungnya. “Banyak,” jawabnya tak acuh sembari ngeloyor pergi.
Sebagaimana dilansir oleh banyak media Ibu Kota, heboh rumah hantu itu berawal dari (konon) raibnya penjual nasi goreng. Alkisah, si tukang nasi goreng itu mendapat pesanan dari penghuni rumah itu.
Anehnya, ia tidak kunjung kembali setelah mengantar pesanan. Ia lenyap bak ditelan bumi. Temannya, sesama penjual nasi goreng, hanya menemukan gerobaknya parkir di depan rumah kosong itu.
Tanpa embusan cerita itu, beberapa tempat di Jakarta sudah dipercaya sebagai tempat berhantu. Majalah Seru (2002) yang banyak mengupas hal-hal unik mengungkap Stasiun Kota, misalnya, ditunggui oleh para “serdadu asing”.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR