"Feng shui ini membuat orang semakin percaya diri, ya semacam sugestilah. Karena dalam bisnis, jika memilih waktu, tempat, dan arah yang tepat, kita akan bisa mengambil keputusan yang tepat," kata Gunawan yang juga sering memanfaatkan jasa ini.
Dari hari ke hari penggguna feng shui ini semakin banyak, meski umumnya mereka tidak mau berterus terang. Mungkin mereka takut dianggap percaya pada takhyul.
(Baca juga: Wah, Akan Ada Wedding Underwater di Kawasan Pantai Tanjung Benoa)
“Penggunanya tersebar di berbagai lapisan masyarakat,” kata Gunawan, “dari golongan bawah sampai para taipan kelas kakap.”
Tapi yang menganggap feng shui hanya sebagai pelengkap pun tak kurang jumlahnya. Kelompok ini umumnya lebih berpegang pada ketajaman feeling-nya. Contohnya, Ir. Ciputra, dari Jaya Grup.
“Kadang, seperti suplemen hal seperti itu saya pakai juga. Tapi tidak selalu, dan menurut saya itu bukan hal yang utama,” katanya (Warta Ekonomi, 3 Februari 1992).
Feng shui juga dipercayai oleh para pejabat tinggi suatu negara. Contohnya, pada tanggal 9 Januari 1993, Reuters melaporkan, Presiden Filipina Fidel Ramos akan memeriksa laporan dan saran ahli feng shui mengenai 3 hal yang dianggap sebagai penyebab berbagai kemalangan yang menimpa negara itu.
Ketiga sumber itu: 3 pohon di halaman depan Istana Malacanang yang diduga memblokir energi kosmik; singa laut pada simbol kepresidenan dengan ekor bengkok pembawa sial yang dikelilingi oleh bintang yang berarti kegelapan, dan lembaran 500 peso terbaru yang memuat 13 bintang yang melambangkan 13 orang dan angka 500 muncul sebanyak 13 kali.
Kabarnya, di Cina sendiri kepercayaan pada feng shui, sudah meluntur, bahkan semakin ditinggalkan. Apalagi sejak Revolusi Kebudayaan, segala macam kepercayaan yang berbau takhyul diberantas.
Tapi di luar Cina, seperti di Hong Kong, Taiwan, Singapura, Filipina, dan Inodnesia, oleh mereka yang percaya feng shui dianggap mutal perlu jika ingin sukses dalam bisnis.
“Rasanya, lebih mantap jika sudah meminta nasihat ahli feng shui ini,” kata seorang pengguna jasa ini.
Di Hong Kong, yang namanya feng shui sangat diyakini orang. Tanpa ini orang di koloni Inggris itu percaya bisnis mereka akan mengalami hambatan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR