Rekan yang semula akan diselamatkan ternyata berhasil ditangkap pasukan Soviet. Rudel yang kemudian tertembak di bahunya terus melanjutkan pelariannya bersama Hentschel dan berusaha mencari perlindungan di kawasan pedesaan yang masyarakatnya secara politik tidak mendukung Stalin.
Hentchel yang kebetulan lulusan sekolah kedokteran sangat membantu meringankan luka-luka Rudel.
Pasukan Soviet yang dijanjikan hadiah sebesar 100.000 rubel oleh Stalin untuk menangkap Rudel hidup atau mati terus memburunya tapi hasilnya nihil.
Rudel dan Hentchel yang sudah dalam kondisi kepayahan dan terus berlari tanpa memakai sepatu akhirnya berhasil menerobos perbatasan Soviet lalu memasuki wilayah yang dikuasai pasukan Jerman.
Tak lama kemudian, Rudel sudah menerbangkan Stuka lagi untuk menghancurkan tank-tank Soviet.
Pada sorti tempurnya yang ke 1.800 kali, Rudel kembali menunjukkan ketangguhannya.
Dalam sehari Rudel berhasil menghancurkan 17 tank Soviet dan atas prestasinya itu Hitler memanggilnya dan memberikan penghargaan tertinggi Diamonds Knight Cross.
Untuk sementara Hitler sebenarnya melarang Rudel terbang lagi. Tapi Rudel menolak tawaran Hitler karena bagi dirinya lebih baik menyerahkan semua penghargaan jika tidak diizinkan terbang.
Karena pada kenyataannya, Nazi Jerman yang mulai terdesak sedang membutuhkan figur pahlawan di front Eropa Timur, pada musim panas 1944, Rudel diizinkan bertempur lagi.
Pada misi tempurnya yang genap 2.000 sorti, Rudel telah berhasil menghancurkan 300 tank musuh.
Tapi ketika Rudel tengah bertempur bersama gunner Ernst Gadermann, pesawatnya tertembak jatuh di atas Latvia dan mengalami luka yang cukup serius.
Namun begitu sembuh Rudel terbang tempur lagi dan tank Soviet yang berhasil dihancurkan telah mencapai angka 320 unit.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR