Genghis Khan: Apa yang Mengubah Temujin Menjadi Penakluk Dunia yang Tak Bisa Dibendung?

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Genghis Khan muda tidak tinggal diam saat Borte, istrinya diculik. Dia pun melakukan aksi penyelamatan berani.

Intisari-Online.com- Genghis Khan adalah salah satu penakluk paling terkenal di dunia sepanjang sejarah.

Dia adalah Khan Agung pertama sekaligus pendiri Kekaisaran Mongolia.

Meskipun pada mulanya tidak begitu jelas dan seolah-olah tidak penting, Genghis Khan akan bangkit untuk menjadi salah satu pendiri kekaisaran tersukses dalam sejarah.

Setelah kematian Genghis Khan, tugas menaklukkan dunia juga terus diwarisi oleh keturunannya.

Baca Juga : Obat Tradisional, Cara Menurunkan Panas pada Anak yang Tak Kalah Ampuh

Hingga akhirnya kekaisaran Mongol menjadi kerajaan terbesar yang pernah ada di dunia.

Hanya Kerajaan Inggris, yang terbentuk berabad-abad setelah kematian Genghis Khan, yang nantinya dapat menyaingi kekaisaran Mongol.

Keluarga dan masa kecil Genghis Khan

Genghis Khan lahir di Mongolia Tengah bagian utara sekitar tahun 1162 sebagai Temujin Borjigin.

Baca Juga : Penyanyi Cilik Keturunan Indonesia Ini Dipuji Habis Zlatan Ibrahimovic

Ayahnya adalah seorang kepala suku kecil Mongolia bernama Yesukhei.

Sementara ibunya, Hoelun, telah diculik oleh Yesukhei, dan dipaksa menikah.

Menurut legenda, Temujin lahir mencengkeram gumpalan darah di tangan kanannya.

Baca Juga : Bak Film Hollywood, Pria Ini Kabur dari Penjara dengan Gunakan Dinamit, Bom Asap, dan Helikopter

Hal itu merupakan tanda bahwa bayi itu ditakdirkan untuk menjadi penguasa besar.

Tetapi jika Temujin memang ditakdirkan untuk menjadi besar, itu tidak tampak jelas pada awalnya.

Yesukhei kemudian dibunuh oleh suku Tatar saat Temujin baru berusia sembilan tahun.

Akibatnya, Temujin, ibunya, dan enam saudara kandungnya ditinggalkan oleh klan mereka sendiri.

Baca Juga : HUT TNI 2018: 5 Alutsista Tercanggih yang Dimiliki Indonesia, Bikin Lawan Gentar

Sejak saat itu, mereka harus berusaha untuk mengurus diri mereka sendiri.

Pada usia 16 tahun, Temujin yang nantinya menjadi Genghis Khan menikahi Borte.

Hal itu mengakibatkan terjadinya aliansi dengan suku Konkatats.

Pada titik waktu ini, suku Merkit, suku ibunda Genghis Khan sedang memutuskan untuk membalas dendam terhadap atas penangkapan Yesukhei.

Akibatnya, Borte diculik dan disajikan kepada mereka sebagai seorang istri.

Temujin tentu saja tidak tinggal diam, dia melakukan aksi penyelamatan dengan berani.

Tidak lama setelah itu, putra pertama mereka, Jochi, lahir.

Baca Juga : Diobral Murah di Indonesia, Sebenarnya 3 Merek Ponsel Ini Berasal dari Jepang dan Berteknologi Tinggi

Didorong oleh kesuksesannya, Temujin sekarang memulai pencarian untuk menyatukan berbagai suku nomaden yang menjelajahi padang rumput.

Setiap kali suku yang bersaing berhasil dikalahkan, para pemimpinnya dieksekusi dan yang tersisa digabungkan menjadi orang-orang Temujin.

Kecuali suku Tatar, mereka direncanakan untuk dibantai.

Temujin sekarang berada pada jalannya untuk mendapatkan posisi dan kekuatan tertinggi di wilayah tersebut.

Baca Juga : Sumbangkan Organ Tubuhnya, Seluruh Staf Rumah Sakit Berbaris dan Beri Hormat Kepada Pria Ini

Apakah Genghis Khan melakukan Misi Keagamaan?

Pada 1205, Temujinadalah tuan dari stepa Mongol.

Pada tahun berikutnya, seorang kuriltai (perwakilan dari berbagai suku) dipanggil untuk melakukan sidang.

Pada sidang itulah julukan Genghis Khan yang berarti 'Penguasa Universal,' diberikan pada Temujin.

Baca Juga : Wajah Wanita Ini 'Bengkak' Selama 3 Bulan Setelah Operasi Plastik, Tapi Lihat Hasilnya

Beberapa orang berpendapat bahwa penaklukan Mongol memiliki dimensi spiritual.

Itu karena Genghis Khan dinyatakan sebagai perwakilan Mongke Koko Tengri (Langit Biru Abadi), dewa tertinggi bangsa Mongol.

Ini memberi Genghis Khan status magis, sehingga pencariannya untuk menguasai dunia adalah sebuah misi suci.

Perumbuhan Kekaisaran Genghis Khan

Apa pun alasannya, target pertama Genghis Khan adalah Xi Xia, sebuah kerajaan di China barat laut.

Kampanye melawan Xi Xia dimulai pada 1207 dan disimpulkan bahwa dalam waktu dua tahun berikutnya, kekuasaan telah diserahkan kepada Genghis Khan.

Baca Juga : Praktikkan Tradisi Keluarga, Ibu Ini Ditangkap saat Akan 'Mengadopsi' Seorang Bayi Secara Online

Artikel Terkait