Dalam Dolar Amerika Serikat Ada Senjata Kata-kata Melawan Komunisme

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Kalimat semboyan resmi negara Paman Sam itu juga terletak dalam uang kertas dolar Amerika Serikat.

Intisari-Online.com – Pernah melihat uang kertas dolar Amerika Serikat? Selain simbol piramida dan elang, di uang tersebut kita juga bisa menemukan kata-kata “In God We Trust”.

Kalimat semboyan resmi Negeri Paman Sam itu rupanya memiliki sejarah panjang terkait gejolak politik negeri itu.

Awalnya, “In God We Trust” mulai dituliskan pada uang koin sejak 1864. Sejarahnya terkait dengan masa Perang Saudara, ketika M. R. Watkinson, pendeta asal Pennsylvania, pada 1861 meminta kepada Salmon P. Chase selaku Menteri Keuangan.

Watkinson menginginkan adanya pengakuan terhadap Tuhan dalam semboyan nasional AS.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp14 Ribu per Dolar AS, Bisnis AS Tidak Terus Naik, Justru Ekonomi Indonesia Lebih Baik

Chase kemudian meminta James Pollock selaku Direktur Mint (lembaga yang berwenang terhadap mata uang) di Philadelphia untuk membuat semboyan.

Lahirlah kalimat itu yang terinspirasi dari stanza keempat puisi “Star Spangled Banner” (1814) karya Francis Scott Key.

Pada 1954, di masa Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet, Presiden Dwight D. Eisenhower menguatkan kata-kata “In God We Trust”.

Sebenarnya ini merupakan strategi perang kebudayaan AS untuk menghalau komunisme Uni Soviet yang dikampanyekan tidak bertuhan.

Baca juga: Demi Guyuran Dolar, Para Tentara Bayaran AS Ini Rela Menyabung Nyawa dalam Perang Narkotika di Kolombia

Bahkan pada 1955 Kongres mengesahkan kata-kata ini ditulis di seluruh pecahan dolar AS, serta menjadi semboyan resmi negara itu pada 1956.

Eisenhower menggunakan kata “Tuhan” untuk memperkuat tingkat kepercayaan agama pada warganya.

Sekaligus dimaksudkan sebagai senjata spiritual, dalam kondisi damai maupun perang.

Kebetulan di masa Perang Dingin, “In God We Trust” adalah senjata AS melawan komunisme. (Bramantyo – Intisari Desember 2016)

Baca juga: Pada 2016 Pasar Game Indonesia Mencapai Angka 600 Juta Dolar AS, Tapi…

Artikel Terkait