Jon Koum: Dulu Tukang Sapu, Kini Triliuner Baru (bag. 3)
Jargon penting yang selalu dipegam oleh Jan Koum dan kawan-kawannya adalah: tanpa iklan, tanpa permainan, tanpa gimmick!
Jon Koum: Dulu Tukang Sapu, Kini Triliuner Baru (bag. 2)
Sembilan tahun bekerja di Yahoo! tidak membuat Jan Koum betah. Dia merasa tidak nyaman dengan iklan-iklan yang muncul sembarangan.
Jon Koum: Dulu Tukang Sapu, Kini Triliuner Baru (bag. 1)
Untuk menyambung hidup, Jan Koum hanya bekerja menjadi seorang tukan sapu, tapi berkat kegigihannya, kini pendiri WhatsApp itu telah menjadi triliuner baru.
WhatsApp Bermula dari Lupa Kata Sandi
Kemampuan Jon Koum yang lemah menghapal kata sandi menjadi berkah tersendiri baginya. WhatsApp, perusahaan yang dia dirikan berawal dari kelemahannya itu.
Mendulang Keuntungan ala WhatsApp
Awalnya WhatsApp dapat diunduh secara gratis, karena pertimbangan bisnis, maka para pengguna diharuskan untuk membayar 0,99 dolar AS per tahun. Tapi WhatsApp berjanji tidak akan ada iklan yang nongol.
Facebook Pernah Menolak Lamaran Kerja Pendiri WhatsApp
Facebook yang sudah membeli WhatsApp ternyata pernah menolak lamaran kerja salah seorang pendirinya, Brian Acton.
Meski Dibeli Facebook, WhatsApp Janji Tak Beriklan
Meski secara resmi sudah dibeli Facebook yang hidupnya bergantung pada iklan, pihak WhatsApp berjanji tidak akan membuka lapak iklan di WhatsApp.
Demi Layanan Pesan Instan, Facebook Beli WhatsApp
Facebook sejatinya sudah mempunyai layan pesan instan, tapi sayang tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Kini, Facebook menaruh harapan baru pada WhatsApp.
Facebook Gelontorkan Triliunan Rupiah Buat Boyong WhatsApp
Kejutan baru dibikin oleh Facebook. Setelah beberapa waktu yang lalu membeli Instagram, Facebook kini resmi mengakuisis WhatsApp.