Advertorial
Intisari-Online.com – Berabad-abad kita diingatkan untuk mengenal diri sendiri dan ini lebih dari sekadar berkaca kala kita sedang menyisir rambut di muka cermin.
“Tidak jujur pada diri sendiri merupakan dasar dari hampir semua ketidakseimbangan emosional dan mental,” demikianlah pendapat Dr. Albert Ellis, seorang terapis psikologi.
Di bawah ini adalah sebuah kuis yang bisa memberikan petunjuk untuk mengevaluasi diri Anda sendiri.
1. Bisakah Anda menyebutkan lima orang yang paling berpengaruh terhadap diri Anda (entah positif, entah negatif)? (Ya/Tidak)
2. Apakah Anda merasa orang lain terus terang, jujur, dan terbuka terhadap Anda? (Ya/Tidak)
3. Apakah komentar dan kritik Anda terhadap orang lain cukup jujur? (Ya/Tidak)
4. Jika Anda terlibat kerja sama dengan orang lain dan kemudian ada masalah, apakah Anda merasa biasanya itu salah mereka? (Ya/Tidak)
5. Apakah Anda bisa menertawakan diri Anda? (Ya/Tidak)
6. Bisakah Anda menjabarkan pembawaan baik dan buruk, bakat, dan kelemahan Anda? (Ya/Tidak)
7. Apakah Anda pernah bertanya pada diri sendiri mengapa Anda terlibat pekerjaan atau tugas yang Anda geluti sekarang? (Ya/Tidak)
8. Apakah Anda merasa emosi selalu bisa dikendalikan? (Ya/Tidak)
9. Apakah Anda kadang merasa orang lain sengaja mengecewakan Anda? (Ya/Tidak)
10. Apakah Anda ingin menjadi cakap, mampu, berbakat, dan cerdas dalam segala hal? (Ya/Tidak)
11. Di pertanyaan nomor 6, apakah Anda memberikan lebih banyak nilai negatif daripada positif? (Ya/Tidak)
Jawaban:
1. Ya. Jawaban tidak, menandakan Anda tidak jujur pada diri sendiri. Dr. Camilla Anderson menyebut orang di latar belakang kita sebagai sesuatu yang “penting”. Kita semua memilikinya. Daftar semacam itu dapat memberikan masukan yang besar untuk memahami pikiran dan perilaku kita. Orang tua biasanya berada dalam daftar teratas.
2. Ya. Meskipun tidak selalu menyenangkan, penilaian jujur dari orang terdekat merupakan pujian bagi kematangan sikap Anda. Jika orang tak berani mengatakan hal yang sebenarnya tentang kita, itu pertanda kita juga takut mengatakan hal benar tentang diri kita.
3. Ya. Begitu menerima dan berani mengutarakan perasaan yang sebenarnya, Anda sudah berada di jalur yang benar untuk jujur terhadap diri sendiri.
4. Tidak. Studi kasus memperlihatkan bahwa orang yang selalu menyalahkan orang lain bila terjadi peristiwa yang tak enak, biasanya jarang bertanya apakah yang telah ia lakukan sampai masalahnya jadi buruk.
5. Ya. Menurut Dr. Gordon Allport dari Harvard University, jika dapat, Anda kira-kira sudah cukup mengenal diri Anda sendiri.
6. Ya. Seharusnya ada teman baik yang dapat diajak mengevaluasi daftar Anda. “Jika tidak mempunyai teman yang bisa dimintai tolong, itu pun menjadi tanda bahwa Anda tidak jujur terhadap diri sendiri,” kata Dr. Frederick F. Gaudet.
7. Ya. Ambisi yang keliru, didorong-dorong orang lain, bingung antara “hidup untuk kerja” atau “kerja untuk hidup” membuat Anda tidak tenang. Banyak orang tak ingin menjadi lebih pandai, lebih kaya, atau dibebani lebih banyak tanggung jawab akibat adanya kemajuan. Masalahnya, kemajuan tidak sama dengan sukses, karena harus disebabkan oleh sebuah dorongan dari dalam. Apakah Anda jujur terhadap jawaban Anda tadi?
8. Tidak. Keyakinan yang salah bahwa Anda selalu dapat mengendalikan emosi, sering kali menggambarkan tak adanya pengertian terhadap diri sendiri. Jika tahu apa yang dapat menimbulkan kemarahan, Anda akan menghindari situasi ke arah itu. Jika menyadari Anda membutuhkan kebahagiaan, Anda akan mencarinya.
9. Tidak. Dalam segala situasi jika Anda merasa orang lain sengaja mengecewakan Anda, itu pasti karena Anda belum mampu menilai diri sendiri atau Anda adalah tipe orang yang suka menyalahkan orang lain.
10. Tidak. Jika Anda mengatakan Ya, bersiap-siaplah menderita sakit kepala dan frustasi. Menjadi sempurna itu tidak mungkin. Amati kekuatan diri Anda dan kembangkan. Kenali dengan baik kelemahan Anda dan cobalah menghilangkannya.
11. Tidak. Kalau segi negatif Anda jauh lebih besar daripada segi positif, Anda pura-pura terlalu merendah, atau Anda dalam bahaya terbesar bila ingin mencari kejujuran diri. Soalnya, Anda mencampuradukkan kejujuran dengan menghukum diri sendiri.
Nilai:
0 – 3 : Anda tidak melihat diri Anda seperti apa adanya. Citra Anda terganggu, seperti refleksi dalam kaca cekung di taman-taman hiburan.
4 – 6 : Sebagian besar masalah Anda berasa dari fakta bahwa Anda hanya memperolok diri atau tidak pernah mau melakukan evaluasi diri. Namun bahwa Anda sudah menjawab beberapa pertanyaan di sini dengan benar, itu sudah menunjukkan Anda berada di jalur yang benar. “Kejujuran tidak bisa dipelajari dalam semalam. Ia harus dipelajari secara perlahan-lahan,” kata sosiolog G. Hollowitz.
7 – 9 : Anda berani berterus terang pada diri sendiri, dan dari situlah muncul sikap tenang dan percaya diri. Dari percobaan dapat ditunjukkan bahwa orang yang mengenal dirinya secara matang akan lebih jarang menderita kekhawatiran daripada mereka yang masih suka membohongi diri sendiri.
10 – 11 : Anda telah mengetahui kunci rahasia untuk menjadi jujur terhadap diri sendiri. Reaksi Anda matang dan mampu menerima kesenangan dan kesedihan, sukses dan kegagalan, cinta dan benci, tanpa merasa bingung atau bersalah. Anda mempunyai kepribadian yang sudah terbuka. (Jane Sherrod Singer M.A/Als)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1995)