Advertorial

Idap Sindrom Rapunzel, Gadis 16 Tahun Ini Tewas Setelah Memakan Rambutnya Sendiri

Moh Habib Asyhad

Penulis

Gadis 16 tahun ini mati mendadak saat hendak berangkat kuliah. Setelah diselidiki, ternyata ada infeksi yang disebabkan oleh gulugan-rambut di perutnya.
Gadis 16 tahun ini mati mendadak saat hendak berangkat kuliah. Setelah diselidiki, ternyata ada infeksi yang disebabkan oleh gulugan-rambut di perutnya.

Intisari-Online.com -Nahas betul nasib Jasmine Beever dari Skegness, Lincolnshire, Inggris.

Gadis 16 tahun ini mati mendadak saat hendak berangkat kuliah. Setelah diselidiki, ternyata ada infeksi yang disebabkan oleh gulugan-rambut di perutnya.

(Baca juga:Perempuan-perempuan Suku Yao, Rapunzel 'Nyata' dari Negeri China)

Jasmine dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulan pada 7 September kemarin. Beberapa petugas sudah berusaha melakukan resutasi untuk menyelamatkan nyawanya—tapi gagal.

Dari otopsi kemudian diketahui bahwa Jasmine menderita peritonitis.

Ini adalah kondisi di mana selaput tipis yang menutupi dinding perut meradang, yang biasa disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri.

Nah, pada kasus Jasmine, peritonitis ini disebabkan oleh gulungan rambut yang menginfeksi lambungnya. Infeksi itu lalu mendorong munculnya borok dan menyebabkan organ dalam tubuhnya itu tersumbat.

Orang yang kerap menelan rambutnya sendiri sering didiagnosis menderita sindrom Rapunzel.

Menurut US National Library of Medicine National Institutes of Health, sindrom ini disebabkan oleh gangguan kejiwaan yang disebut trichophagia.

“Jasmine adalah sosok yang menakjubkan,” ujar Donna Marshall, teman ibunya, kepada LincolnshireLive.co.uk.

“Ia adalah salah satu sosok yang bisa membuat wajah-wajah kecut di sebuah ruangan menjadi tersenyum. Ia sangat ceria.”

Marshall menyebut kematian Jasmine sebagai sesuatu yang amat mengejutkan.

(Baca juga:Ada Gulungan Rambut Sepanjang 1,5 Meter di Perut Kavita Kumari)

Anak perempuan Marshall, salah satu teman Jasmine, membuat halaman di Just Giving untuk menggalang sumbangan untuk membantu keluarga Jasmine menutup biaya pengobatannya.

“Kami sangat kecewa tapi kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas semua yang telah mereka lakukan untuk keluarga ini,” ujar orangtua Jasmine.

Artikel Terkait