Advertorial

Mampu Deteksi Keaslian Tas Bermerek, Entrupy Jadi Teman Penyuka Barang Asli dan Musuh Penyuka Barang Palsu

Ade Sulaeman

Editor

Sebuah star-up di Amerika Serikat memperkenalkan sebuah alat pemindai khusus. Alat itu digunakan untuk mengetahui apakah tas bermerek terkenal yang kita beli itu asli atau palsu.
Sebuah star-up di Amerika Serikat memperkenalkan sebuah alat pemindai khusus. Alat itu digunakan untuk mengetahui apakah tas bermerek terkenal yang kita beli itu asli atau palsu.

Intisari-Online.com – Pernahkah Anda tertipu membeli tas bermerek terkenal namun ternyata palsu?

Untuk pembelian selanjutnya, mungkin Anda harus berbekal alat bernama ‘Entrupy’.

Entrupy adalah alat sebuah pemindai berukuran kecil yang mudah dibawa buatan sebuah star-up di New York, Amerika Serikat.

Alat ini berfungsi untuk mengecek keaslian tas bermerek terkenal dalam beberapa detik.

Sekadar tahu, menurut data dari Organisation for Economic Cooperation and Development, industri pemalsuan barang di dunia mencapai nilai 460 juta dolar.

Barang-barang mewah yang dipalsukan berasal dari merek-merek terkenal, seperti Louis Vuitton atau Channel.

Barang-barang palsu itu sering kali dibuat sangat bagus sehingga mata manusia yang sederhana tidak dapat membedakan dengan yang aslinya.

Itulah sebabnya dihadirkan teknologi khusus untuk mengetahuinya.

Menggunakan teknologi pemindai berkualitas tinggi dan algoritma struktur menjadi latar belakang terciptanya Entrupy.

Dengan alat ini, siapapun bisa mengecek keaslian sebuah produk mewah kapan saja dan di mana saja.

Pemindai Entrupy terhubung dengan smartphone dan bekerja secara tandem dengan sebuah aplikasi khusus.

Alat ini bisa mengambil gambar mikroskopik kualitas tinggi pada bahan, proses pembuatannya, pembuatnya, dan nomor serial dari produk.

Hasil pemindaian itu kemudian dibandingkan dengan sebuah pusat data dari jutaan gambar pada lebih dari 30.000 rancangan tas di dunia dari merek-merek yang terkenal.

Dengan teknologi pada Entrupty yang lebih akurat, penggunanya bisa meng-uplod banyak foto-foto tas asli dan palsu dari pusat data tersebut.

Pada tahun 2016 lalu, alat ini bisa mengecek keaslian barang rata-rata 97 persen, dan pada Agustus 2017 ini berhasil mencapai keakuratan hingga 98,5 persen.

“Teknologi Entrupy adalah sebuah gabungan mesin algoritma dan mikroskop. Kami melatih mesin pendalaman algoritma kami untuk mengambil poin-poin data dari jutaan gambar-gambar mikroskopik,” kata Ashlesh Sharma, pendiri Entrupy, pada situs Digital Trends.

Ia menjelaskan, mesin itu akan mencari hal-hal seperti tekstur, kekontrasan, topologi, bentuk geometris, hitungan jahitan, artefak pabrikan, seperti goresan di bahan, bahan pembuatnya, dan banyak detil-detil lainnya yang tidak mudah terlihat.

Gambaran itu diserap oleh mesin yang akan memberikan info kepada pengguna akan keaslian suatu produk.

“Kami memetakan bagian-bagian signifikan tentang bagaimana, di mana, dan kapan barang asli itu dibuat, jadi untuk pemalsu yang akan mengalahkan sistem ini, mereka harus punya spek-spek yang sama tepat sebagai barang-barang asli yang telah dibuat selama 100 tahun terakhir,” tambah Vidyuth Srinivasan kepada CNBS.

Walaupun Entrupy digunakan untuk rancangan tas-tas bermerek terbatas, teknologi ini dapat dipakai pada jenis produk apapun.

Perusahaan pembuatnya telah menguji pada berbagai benda dan menjadi alat yang fungsional di masa depan.

Srinivasan menambahkan, teknologi bekerja sangat baik pada benda apa saja kecuali pada berlian dan porselin karena benda tersebut membias dan mereka menggunakan analisis optikal.

Mereka siap menguji cobanya pada bagian-bagian kendaraan, telepon, pengisi baterai, headphone, jaket, sepatu, bahkan oli. Begitu penjelesannya pada Bloomberg.

Sekadar tahu, Entrupy tidak dijual ke pasaran sebagai pemindai pintar dan aplikasi smartphone, tetapi menawarkan distem sewa bulanan.

Perusahaan itu mengenakan biaya 99 dolar (Rp1,2 juta) per bulan untuk 5 kali pemindaian, 399 dolar (Rp5,1 juta) untuk 30 pemindaian, dan 999 dolar (Rp12,9 juta) untuk 100 pemindaian.

Artikel Terkait