Intisari-Online.com - Tangis dan penyesalan tiada tara tak terhindarkan lagi.
Irwantoni memeluk erat ibundanya, Iyem.
Permintaan maaf dan ungkapan rasa penyesalan kepada sang ibu itu tentu saja telah terlambat.
Suasana haru itu terjadi saat pertemuan ibu dan anak yang berlangsung di Ruang Cakra II Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu, (13/9/2017).
Terdakwa Irwantoni, saat itu sedang menunggu vonis dirinya atas dakwaan dalam kasus kepemilikan 270 kg sabu-sabu.
Seperti dilaporkan Tribun Medan, tangisan pun pecah tatkala Irwantoni memeluk erat kaki ibunya, Iyem.
Tampak terlihat ketakutan dan penyesalan pada diri Irwantoni.
Empat orang rekan Irwan, sudah divonis mati pada Juni lalu.
Irwantoni terus menerus memeluk kaki dari Iyem, ibu kandungnya sebelum menjalani persidangan dengan agenda putusan hukum yang akan disampaikan hakim.
Begitu Iyem yang diketahui baru tiba dari Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan, subuh pagi tadi memasuki ruang sidang, Irwantoni langsung memeluk perempuan yang melahirkannya tersebut.
Bahkan Irwantoni langsung bersimpuh di kaki ibunya yang mengenakan baju terusan hijau motif bunga dan jilbab hitam.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR