Intisari-Online.com -- Jika kita menggemari sandiwara radio pasti tidak asing dengan serial Mahkota Mayangkara. Ini adalah sekuel dari serial Tutur Tinular yang kesohor dan legendaris itu.
Nah salah satu sosok yang mencuria perhatian penggemar Mahkota Mayangkara adalah Jambunada, putra Aria Kamandanu dengan Sakawuni. Yang khas dari Jambunada adalah adanya sisik ular di sekujur tubuhnya.
(Baca juga: Tak Ingin Kulit Berjerawat, Buktikan Kita Menyayanginya dengan Lewat Tiga Cara Ini)
Sama seperti bapaknya, sejak kecil Jambunada sudah punya ilmu kanuragan yang mumpuni.
Bahkan, dalam salah satu episode di Mahkota Mayangkara, Ra Kuti yang sedang mencari guru di lereng Gunung Arjuna dibuat kerepotan meladeni “kenakalan”, mengutip Ra Kuti, “anak genderuwo” itu.
Jambunada sejatinya sudah muncul di Tutur Tinular tapi kiprahnya lebih banyak terekspos ketika Mahkota Mayangkara.
Nah, belum lama ini muncul berita tentang seorang gadis bersisik ular di India. Namanya Shalini Yadav, usianya masih 16 tahun dan sebentar lagi ia akan mendapatkan pengobatan di Eropa.
Shalini harus rutin melumuri tubuhnya dengan pelembab. Ia juga harus mandi setiap jam untuk mengentikan kulit yang seperti sisik ular itu mengeras.
Tapi keluarga Shalini sangat miskin sehinga ia tidak mampu menjalani pengobatan khusus untuk meringankan penyakitnya. Akibat kulitnya yang bersisik ini Shalini tidak bisa meluruskan tungkainya lebih-lebih berjalan—tanpa tongkat.
Untung saja, sekelompok penggalang dana lokal mendengar kisah hidup Shalini. Mereka kemudian memperingatkan seluruh rumah sakit di dunia—termasuk sebuah rumah sakit di Spanyol yang sekarang setuju memberi pengobatan gratis pada Shalini.
(Baca juga: Meski Telah Mengencani Lebih dari 300 Perempuan Aktor India Ini Tetap Tak Mau Disebut Playboy, Alasannya Mengejutkan)
Shalini tentu senang bukan kepalang. Gadis dari Nowgong, distrik Chattarpur, Madhya Pradesh, India tengah itu sudah terbang ke Spanyol Sabtu (9/9) kemarin untuk perawatan.
“Saya sangat senang tahu bahwa kami akan pergi ke Spanyol,” ujarnya , sebelum berangkat, seperti dilansir dari New York Post.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR