Advertorial

Pemancar Radio yang Dipasang Secara Rahasia di Gunung Kidul Ini Ternyata Jadi Salah Satu Penentu Kemerdekaan RI

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com - Di era perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan RI (1949), para pejuang kemerdekaan masih memiliki 20 pemancar radio rahasia yang tersebar di berbagai daerah.

Fungsi pemancar radio itu adalah untuk menyebarkan informasi perjuangan kemerdekaan RI ke berbagai daerah dan juga luar negeri.

Salah satu pemancar radio yang sangat berperan dalam perjuangan demi menegakkan kemerdekaan RI di tahun 1949 adalah pemancar atau antena rahasia yang dipasang di daerah Playen, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Pemancar yang dioperasikan oleh seorang pejuang yang juga telegrafis bernama Boediardjo (pernah menjabat Menteri Penerangan RI) itu hanya dipasang saat malam hari dan waktu siang hari disembunyikan.

Ketika di Yogyakarta terjadi Serangan Umum yang berlangsung pada 1 Maret 1949 terhadap militer Belanda, berita serangan gerilyawan RI yang mengguncang dunia internasional bisa tersebar berkat siaran radio yang gelombangnya dipancarkan dari Playen-Bukit Tinggi-Aceh-Burma-India.

Lewat stasiun radio India yang bernama All India Radio, berita Serangan Umum yang menunjukkan militer dan eksistensi pemerintahan RI itu pun sampai ke PBB.

Pasukan Belanda sebenarnya sudah berusaha melakukan pencarian besar-besaran terhadap pemancar radio RI di Playen tapi tidak pernah bisa menemukannya berkat sikap penduduk Playen yang tidak kooperatif terhadap pasukan Belanda.

Apalagi Boediardjo yang sebenarnya pernah menjadi serdadu Angkatan Udara Belanda sehari-harinya selalu berpenampilan seperti petani dan menggunakan nama samaran Widodo.

Kontribusi pemancar radio yang pada malam hari dipasang menggunakan batang bambu dan diikatkan di pohon kelapa itu ternyata telah menjadi penentu utama tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan RI.

Sebagai lokasi pemancar radio bersejarah monumen untuk mengenang ‘’perjuangan pemancar radio’’ pun telah didirikan di Playen.

Artikel Terkait