Advertorial

Nyaris Dibedah Tubuhnya, Pria Ini Terbangun dari Kematiannya dan Mendapati Dirinya Sudah di Kamar Mayat

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Seorang pria mengalami kisah aneh ketika dirinya terbangun saat hendak diotopsi oleh petugas medis.
Seorang pria mengalami kisah aneh ketika dirinya terbangun saat hendak diotopsi oleh petugas medis.

Intisari-online.com - Seorang pria mengalami kisah aneh ketika dirinya terbangun saat hendak diotopsi oleh petugas medis

Kisah tersebut terjadi pada seorang pria bernama Gonzalo Montoya Jimenez (29) asal Spanyol, pada januari 2018 lalu.

Pria 29 tahun ini disebutkan adalah seorang tahanan yang di penjara di salah satu wilayah keamanan tertinggi di wilayah Asturias, Spanyol.

Melansir Cosmopolitan, Jimemenez dikonfirmasi telah meninggal oleh petugas medis ketika didapati ia tergeletak dengan tubuh sudah membiru.

Baca Juga : Hubungan Semakin Baik, Korsel Kirim 200 Ton Jeruk ke Korut, Korut Kasih Sepasang Anjing ke Korsel

Karena hal itulah, Jimenez dibawa petugas medis dengan kantong jenazah dan dibawa ke Institute of Legal Medicine, di kota Oviedo.

Anggota keluarga juga telah menerima kabar tentang kematian Jimenez dan telah menandatangani prosedut otopsi jenazah Jimenez.

Namun, saat telah dipindahkan ke kamar jenazah dan sudah ditandai oleh petugas medis untuk diotopsi hal unik justru terjadi.

Jimenez dilaporkan terbangun tiga jam sebelum pemeriksaan sebelum nanti jenazahnya akan dibedah.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

"Patolog telah menandai tubuh untuk membukanya dengan pisau bedah," kerabat Jiménez mengatakan pada surat kabar Spanyol,Il Mattino.

Pada saat yang sama Jimenez telah terbangun, ketika dirinya ternyata sudah dipindahkan ke kamar jenazah.

Setelah diketahui bahwa Jimenez ternyata masih hidup, pihak keluarga marah pada petugas karena salah mengidentifikasi kematian Jimenez.

Juru bicara petugas medis mengatakan"Dua dokter penjara menyimpulkan dia memiliki tanda-tanda klinis kematian setelah absen pagi."

"Mereka pun memberi tahu polisi, kerabat dekatnya, dan pengadilan setempat sebagai bagian dari prosedur standar."

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Petugas medis menilai situasi langka telah menyimpulkan bahwa suatu kondisi yang disebut 'catalepsy'.

Sutau kondisi kelumpuhan terjadi ketika tanda-tanda vital seseorang melambat sehingga mereka hampir tidak terdeteksi, yang dapat menyebabkan mereka secara keliru dianggap mati.

Selanjutnya Jimenez sedang dipantau dalam perawatan intensif dan penyelidikan sedang dilakukan terhadap apa yang sebenarnya terjadi.

Keluarga Jimenez juga mengatakan kepada media setempat bahwa ia menderita epilepsi dan ini mungkin telah berkontribusi pada kasusnya tersebut.

Baca Juga : Bukti Cinta Itu Buta: Pria Asal Jepang Ini Nikahi Sebuah Hologram

Artikel Terkait