Dari data yang tercatat di Subbidang Registrasi Koleksi, Kebun Raya Bogor, tanaman ini dikoleksi sejak 1922 dan berasal dari Afrika.
Dari induk inilah tanaman ini kemudian beranak-pinak. Yang berada di kolam vak II.Q.B. 59 ditanam tahun 1987 dan merupakan anak-cucu lotus koleksi pertama. Sedangkan cicit-buyutnya ditanam di kolam vak II.Q.A. 143.
Lotus tergolong tumbuhan yang relatif mudah beranak-cucu. Dari bijinya bisa dihasilkan kecambah yang bakal tumbuh menjadi lotus baru.
Tunas yang tumbuh dari umbi atau batang bawah lotus yang sudah melewati akil balik pun bisa tumbuh menjadi lotus baru.
Tanaman ini termasuk tumbuhan herba tahunan. Ia memiliki ciri berupa batang bawah horisontal atau tegak dan berumbi. Daun dan bunganya terapung-apung di atas permukaan air.
Daunnya tunggal, berbentuk perisai, dan hijau keunguan. Bagian tepi daunnya bergerigi dan melipat-lipat. Daun ini juga berbulu halus. Lebar daunnya berkisar 20 – 25 cm.
Bunga lotus berwarna putih. Kalau ada yang berwarna merah keunguan, itu lotus juga, tetapi dari varietas rudra.
Ketika mekar, ukuran bunga ini bisa mencapai 15 – 25 cm dan berbau harum. Umumnya mulai mekar pada waktu malam hari dan akan terus mekar selama empat hari. Selama itu, bunga selalu tampak segar seperti baru mekar saja.
Keindahan bunganya ini yang membuat orang menjadikannya sebagai tanaman hias air. Namun, ada juga yang memanfaatkan untuk keperluan lain. Misalnya, menjadikannya sebagai bahan obat tradisional seperti yang dilakukan di Filipina.
Kabarnya, jus tanaman ini, yang rasanya pahit, ampuh untuk mengobati penyakit gonorrhoea (GO). Selain itu, bagian tanaman ini juga dapat dimakan.
Di India dan Filipina bijinya dimakan sebagai sumber makanan alternatif. Sedangkan di India dan Cina batang bawahnya dimasak sebagai sayur dan buah mudanya dibuat salad.
Kabarnya lagi, lotus juga bisa dijadikan obat untuk ternak yang menderita mencret. Caranya, daun lotus direbus, kemudian ditumbuk sampai halus dan ditambah garam. Ramuan ini lalu dicampurkan pada pakan ternak.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR