Advertorial

Jangan Anggap Biasa Perasaan Cemas saat Ponsel Tak di Tangan, Itu Nomfobia dan Itu Berbahaya

Ade Sulaeman

Editor

Sebuah fobia yang merujuk pada seseorang yang merasa takut dan cemas tanpa ponsel pintar di tangannya. Dan sepertinya banyak orang yang sudah terserang fobia ini.
Sebuah fobia yang merujuk pada seseorang yang merasa takut dan cemas tanpa ponsel pintar di tangannya. Dan sepertinya banyak orang yang sudah terserang fobia ini.

Intisari-Online.com—Sepertinya sudah banyak orang, khususnya remaja dan orang dewasa yang sudah terjangkit nomofobia!

Yaitu jenis fobia yang merujuk pada seseorang yang merasa takut dan cemas jika ia tidak memegang/tidak bersama ponsel pintarnya setiap saat.

Laman The Guardians menyatakan, indikasi nomofobia dapat kita lihat dengan memperhatikan apa yang kita rasakan ketika ponsel/gawai kita tertinggal di rumah atau berada jauh dari kita.

Jika kita merasa takut dan cemas, seolah-olah kita akan kehilangan koneksi dari dunia, itulah yang disebut dengan nomofobia (Nomophobia-No Mobile Phobia).

Beberapa waktu lalu, dikutip dari laman serupa, penelitian dari Hong Kong menyebutkan bahwa nomofobia menjangkiti hampir semua orang.

(Baca juga: Apakah Anda Orang yang Independen atau Justru Penuh Ketergantungan? Temukan Jawabannya Lewat Kuis Berikut Ini!)

Studi tersebut menyebutkan bahwa orang-orang yang selalu menggunakan ponselnya setiap saat, biasanya merasa sangat menderita ketika kehilangan ponselnya.

Ketika diwawancarai, orang yang sangat candu terhadap ponselnya mengaku bahwa merasa sakit, terluka, sakit fisik, bahkan merasa kesepian tanpa ponsel di tangannya.

Hal ini disebut sebagai nomofobia akut.

Sementara itu, studi di AS menyebutkan, bahwa berpisah dengan ponsel bahkan dapat membuat orang yang mengalami nomofobia berisiko mengalami sakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Profesor Mark Griffiths dari International Gaming Research Unit di Nottingham Trent University menyatakan bahwa nomofobia ini berkaitan dengan fear of missing out (FOMO).

(Baca juga: Mau Mengurangi Ketergantungan Pada Ponsel? Ini Dia 10 Caranya!)

“Orang-orang tidak menggunakan ponselnya untuk berhubungan dengan orang lain, tapi menggunakan ponsel dan internet untuk kebutuhan dirinya sendiri,” kata Griffiths.

Selain itu, tambahnya, kita mengembangkan ketergantungan emosional pada ponsel karena pada ponsel kita menempatkan detail hidup kita.

Dari situlah nomofobia dapat berkembang.

Bagi para remaja, FOMO –lah yang membuat mereka merasa cemas jika tidak memiliki akses dengan ponselnya.

Misalnya merasa khawatir jika tidak melihat update di Insagram atau Snapchat.

Mereka bisa saja panik ketika tidak mengetahui apa yang terjadi di dunia media sosial.

Bagaimana cara mengatasinya ketergantungan terhadap ponsel?

Sebaiknya miliki waktu di mana ponsel dimatikan ketika berada di rumah.

Alangkah lebih baiknya lagi jika kita bisa mengendalikan akses pada internet dan media sosial.

Toh, bergantung pada benda mati, tidak ada gunanya kan? Apalagi jika mengganggu kesehatan mental.

Artikel Terkait