Intisari-Online.com – Sepuluh tahun lamanya Gunter Eibe (38), supir trayek jarak jauh, menderita rasa nyeri di punggungnya.
Makin hari keadaannya semakin memburuk sampai dia harus berhenti dari pekerjaannya. la sudah disuntik, diurut, mandi belerang sampai terapi pemanasan. Namun, hasilnya nihil.
Lewat komputer tomografi akhirnya diketahui kalau sendi-sendi tulang punggungnya sudah begitu aus, sehingga ia harus dioperasi dengan segera.
Setelah operasi, ia masih harus beristirahat selama dua minggu di Klinik Rehabilitasi Ortopedi Bavaria sebelum dikirim ke Schaufling, Niederbayern.
Di sana tengah berlangsung uji coba terapi baru untuk tulang punggung yang berasal dari Swedia. Pemimpinnya adalah Dr. Thomas Laser (49).
Menurut kepala klinik terapi tulang punggung di Bayern ini, sekarang ini jumlah penderita nyeri tulang punggung meningkat tiga puluh kali daripada sepuluh tahun yang lalu.
Penyebab utamanya: kurang gerak dan sikap yang salah. Terutama waktu mengangkat barang.
Di tempat latihan itulah para penderita dibantu. Mereka dilatih menghindari sikap yang salah, yang biasa dilakukan dan belajar sikap tubuh yang benar, serta latihan gerak khusus untuk otot punggung.
"Pokoknya, semua gerakan sehari-hari yang penting masuk dalam latihan," kata Dr. Thomas Laser.
Misalnya saja, gerakan seseorang waktu mengangkat kereta bayi atau keranjang bir. Yang salah: membungkukkan badan. Yang benar: berjalan bertumpu pada lutut dan mengangkat beban.
Juga dalam melakukan pekerjaan sehari-hari di rumah.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR