Advertorial

Luar Biasa! Operasi Laser di Dalam Rahim untuk Membagi Pembuluh Darah di Plasenta Sukses Menyelamatkan Bayi Kembar

Moh Habib Asyhad

Editor

Tapi tiga minggu setelah tahu akan punya anak kembar identik dokter harus memberi tahu mereka bahwa bayi yang Bianca kandung memiliki sindrom transfusi kembar.
Tapi tiga minggu setelah tahu akan punya anak kembar identik dokter harus memberi tahu mereka bahwa bayi yang Bianca kandung memiliki sindrom transfusi kembar.

Intisari-Online.com – Kembar bermata biru, Dakota dan Scarlett McKewan, terlihat melihat dunia dengan percaya diri.

Siapa sangka, bayi berumur sembilan bulan ini tadinya harus berjuang dalam sebuah pertarungan dramatis demi bertahan hidup di rahim.

Merkea menjalani operasi laser dalam rahim demi menyelamatkan mereka dari kondisi yang mematikan.

(Baca juga:Ibu Ini Benar-benar Berhati Emas, Ia Mengadopsi Bayi Kembar dengan Kelainan Genetik Langka)

Bianca McKewan, 35, hamil 13 minggu saat diberi tahu bahwa ia dan suaminya, Trevor, 45, akan menantikan bayi kembar identik.

Tapi tiga minggu kemudian dokter harus memberi tahu mereka bahwa bayi yang Bianca kandung memiliki sindrom transfusi kembar.

Ini berarti bahwa satu kembarannya menerima bagian yang lebih besar dari persediaan darah dan nutrisi, yang membuat jantungnya merasa sakit.

Sementara itu, kembar lainnya menjadi kekurangan gizi. Tanpa tindakan lebih lanjutnya, keduanya bisa mati.

Bianca, yang juga seorang perawat, mengatakan, “Sangat hancur hatiku rasanya ketika tahu bagaimana hidup mereka berisiko. Mereka saling membunuh satu sama lain di dalam rahim bahkan sebelum mereka dilahirkan.”

Pasangan dari London Selatan ini diberi tahu bahwa kondisi bayi mereka sudah berlanjut sampai tahap yang serius sehingga prosedur yang jarang dilakukan dan berisiko harus dilakukan demi harapan hidup si kembar.

Insisi akan dilakukan di perut ibu, yang memungkinkan laser membagi pembuluh darah di plasenta yang menyertainya.

Jika operasi berhasil, ini akan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup setidaknya satu kembar menjadi 75 – 80 persen.

Meskipun tahu bahwa operasi tersebut bisa berakibat fatal bagi bayi kembar mereka, Bianca merasa tidak punya pilihan lain untuk menyelamatkan nyawa si kembar.

Operasi di King’s College Hospital di London berjalan lancar. Tapi mereka harus menunggu dua minggu lagi untuk mengetahui apakah suplai darah baru bekerja dengan efektif.

(Baca juga:Luis Padron, Pria yang Terobsesi Menjadi Vampir hingga Lakukan Operasi Ubah Warna Mata dan Bentuk Telinga)

Terdapat juga kekhawatiran bahwa Bianca bisa mengalami keguguran akibat prosedur tersebut.

“Sangat menakutkan. Setiap hari saya hanya bisa berharap dan berdoa agar mereka bertahan,” kata Bianca, kepada dailymail.

Akhirnya Scarlett dan Dakota, bisa dilahirkan pada usia 27 minggu, masing-masing beratnya sekitar 1 kg.

Ibu yang bangga itu berkata, “Mereka memiliki ikatan yang begitu erat. Mereka memiliki pertempuran untuk bertahan hidup yang dimulai di rahim dan mereka telah berjuang sepanjang jalan.”

Artikel Terkait