Advertorial
Intisari-Online.com - Ternyata, menggendong anak usia batita tidak menyehatkan bagi tumbuh kembangnya.
Lalu, apa akibatnya kalau anak terus-menerus digendong?
Salah satu dampak negatifnya adalah anak jadi kurang terlatih fisiknya.
Dampak lainnya, anak juga cenderung lari dari masalah akibat terus-menerus merasa tidak nyaman dan takut.
Hal ini membuat anak tidak terlatih untuk mandiri, mudah lelah, dan sering sakit-sakitan.
Menghadapi si batita yang masih suka minta gendong, memaksakan orangtua untuk bisa berani bersikap tega.
Jangan mudah terpancing untuk selalu menuruti rengekan, teriakan, atau tangisan si kecil yang minta digendong.
Lebih baik, teliti dulu apa yang menyebabkan ia menjadi rewel.
Orangtua harus bijak menilai kebutuhan ini, jangan sampai anak melakukannya untuk menghindari situasi yang seharusnya ia hadapi di kehidupan nyatanya kelak.
Jika dibiarkan berlarut-larut, kebiasaan digendong bisa semakin melemahkan dan melumpuhkan anak, bukan mengembangkan dan memberdayakannya.
Berikut langkah-langkah yang disarankan:
Pertama, orangtua harus mengoreksi dirinya apakah ia yang menjadi penyebab munculnya perilaku anak tersebut.
Apakah menggendong ini merupakan kebutuhan anak atau orangtua sendiri?
Kedua, bantu anak untuk menemukan sumber masalah yang dihadapinya.
Apakah ia takut menghadapi situasi yang baru, takut keramaian, sering mengalami kelelahan, atau karena kebiasaan digendong.
Ketiga, setelah mengetahui sumber masalah anak, barulah orangtua bertindak untuk mengatasinya.
Caranya, latihlah anak yang kerap tak nyaman di tengah situasi baru dengan sering mengajaknya ke berbagai tempat baru untuk bermain, bertemu, dan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Artikel ini sudah tayang di nakita.id dengan judul “Catat! Ini Akibatnya Bila Anak Sering Digendong”.